oleh T. Austin-Sparks
Bab 1 – Kenyataan Melalui Salib
Saya telah sering berkata kepada teman-teman, ketika kita akhirnya datang kepada kemuliaan, kita akan saling memandang dan hanya berkata, “Baiklah, kita sudah sampai.” Kami sering mengira bahwa ini tidak akan menjadi, kami bertanya-tanya, tapi akhirnya, kami berada di sini. Jadi keberadaan kita di sini pada malam ini di tempat ini adalah representasi yang sangat kecil dari kebenaran dan kenyataan besar itu; ini telah menjadi pertempuran di sepanjang jalan. Kami sudah siap dan berangkat pagi-pagi sekali kemarin pagi, rasa frustrasi demi frustrasi menemukan kami pada jam enam atau setengah tujuh di malam hari kembali lagi di rumah kami setelah berada di bandara dan tempat lainnya di sepanjang hari. Kami berangkat pagi ini dan saat kami hendak menuju pesawat, pengeras suara berbunyi “Dimohon Tuan Austin-Sparks untuk menelepon di meja TWA dan menemui wakilnya” dan saya berkata, “Oh tidak, apa ini?” Baiklah, kami berhasil lolos dan seperti apa yang akan diberitahukan oleh saudara-saudara kami, kami mengambil jalan yang salah malam ini dalam perjalanan kami dari Washington dan saya kira menempuh jarak dua puluh mil menjauh dari jalan kami, dan saya katakan ini satu lagi! Namun di sinilah kami berada dan itulah yang akan terjadi dan sudah sering terjadi; banyak frustrasi, banyak masalah, banyak kesulitan di sepanjang jalan … terkadang “apakah kita akan sampai di sana?” yaitu, sampai kepada kemuliaan. Tapi kita akan sampai di sana.
Pagi ini saya sedang membaca Firman sebelum berangkat lagi dan saya membaca ini: “Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang” dan Firman itu datang tepat di tengah-tengah semua kejadian ini kemarin dan pada hari ini. Saya harus memegang itu; Ia adalah Tuhan dari semua orang. Sekarang, itu sebagai perkenalannya dan kami tidak akan lagi menghabiskan waktu pada urusan pribadi dan untuk sementara waktu ini, saudara tidak akan mengharapkan terlalu banyak, saya yakin, sebab waktu saya, waktu saya di waktu London adalah pukul satu kurang dua puluh menit di malam hari! Ya, Tuhan akan membantu kita.
Jadi sekarang, saya tidak berpikir bahwa saya akan benar-benar mendalami apa yang ada di dalam hati saya untuk pelayanan minggu ini, tapi saya pikir saya dapat bergerak ke arah itu dengan cara ini: dengan mengingatkan saudara bahwa ada satu ketakutan yang harus menjadi ciri khas dari setiap orang Kristen sejati. Saya tahu ada banyak yang melarang rasa takut dan memberitahu kita untuk tidak takut. Ada sangat banyak tentang hal itu dan itu adalah jenis ketakutan yang tidak boleh kita menuruntukan. Namun ada satu ketakutan yang harus menjadi ciri setiap orang Kristen dan anak-anak Allah sejati, yaitu ketakutan akan ketidaknyataan: ketakutan tentang memiliki kebenaran ilahi tanpa kekuasaan ilahi, tentang memiliki terang ilahi tanpa karakter ilahi, tentang memiliki pengetahuan tentang segala sesuatu tanpa pembentukan Kristus di dalam hidup kita. Artinya, memiliki banyak pengajaran tanpa pengajaran itu menjadi efektif di dalam kehidupan kita. Itulah yang saya maksudkan dengan “ketidaknyataan.” Ada banyak sekali ketidaknyataan tersebut – pengajaran, kebenaran, pengetahuan mental – yang diberikan kepada kita di dalam pelayanan lisan dan dalam bentuk buku, namun … tidak ada Kehidupan, Kuasa dan keserupaan dengan Kristus yang sesuai. Kenyataan. Itulah ujian akhir dari segala sesuatu yang kita miliki atau pikir kita miliki. Itulah ujiannya.
Ujiannya tidak akan pernah menjadi seberapa banyak yang kita ketahui tentang apa yang ada di dalam Alkitab, berapa banyak kebenaran yang telah kita terima, ujiannya akan selalu menjadi: apa jumlah dari hal itu dalam kasus kita, dalam cara yang praktikal? Nah, itulah beban yang dengannya saya telah datang ke sini. Saya tidak tahu apakah iblis sedang mencoba mempermainkan rasa takut dan keraguan saya, sebab sebenarnya saya tidak ingin datang ke Wabanna tahun ini. Bukan keraguan, namun dalam arti yang sebenarnya, saya takut, takut untuk berbicara lebih banyak, memberikan lebih banyak pesan-pesan, mengungkapkan lebih banyak isi dan kebenaran Alkitab. Saya telah melakukannya, saudara tahu, selama bertahun-tahun; enam puluh tahun, saya telah berkhotbah dan saya pada saat ini harus melihat ke luar dan berkata: apa jumlahnya? Berapa jumlahnya? Saya tahu ini tidak semuanya tanpa berkah, pertolongan, kebergunaan bagi Tuhan, namun … melihat gunungan pengajaran selama bertahun-tahun ini, beranikah saya menambahkannya? Apakah saya mempunyai jaminan bahwa jika saya berusaha dan berbuat lebih banyak, ini akan membawa hasil? Itulah ketakutan saya, pertanyaan saya. Jadi saya ingin, tepat di awal (saya tidak tahu apa yang sudah dikatakan kepada saudara tadi malam dan hari ini) tetapi inilah yang ingin saya katakan adalah saya datang di antara saudara bahwa kita harus memiliki ketakutan ini minggu ini, semacam jenis ketakutan yang benar, saya percaya ketakutan ilahi, bahwa kita tidak mengisi buku catatan kita atau pikiran kita dengan lebih banyak lagi pengajaran, kebenaran, substansi, tetapi bahwa setiap kali ada sesuatu yang benar-benar dapat mempengaruhi kita, menghasilkan sesuatu di dalam diri kita, sejauh mana kita bersangkutan, kita akan menerapkan segenap hati kita kepadanya. Kemudian hari demi hari dan ketika hari-hari telah berlalu, kita menjadi orang-orang yang berbeda. Itulah satu-satunya pembenaran untuk kedatangan kami, teman-teman, kita menjadi orang-orang yang berbeda. Kita tentunya tidak sama dalam kehidupan rohani pada akhirnya seperti ketika kita datang.
Dan ini tidak memerlukan pengetahuan yang sangat luas atau mendalam tentang Tuhan Yesus – Hidup-Nya, pergerakan-Nya di antara manusia, pengajaran-Nya – tidak diperlukan pengetahuan yang mendalam untuk mengenali bahwa ini adalah ciri khas diri-Nya sendiri. Satu hal yang Ia benci … dengan segala hal indah yang Ia katakan, hal-hal yang baik, hal-hal yang penuh rahmat yang Ia katakan dan lakukan; Ia mengatakan beberapa hal yang buruk – perkataan murka, amarah, keluar dari mulut-Nya seperti pedang yang menyala-nyala. Beberapa tuduhan terbukanya sungguh mengerikan! Sungguh mengerikan. Ada unsur ini di dalam diri-Nya … ini tentang pendahulunya, Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis mengatakan beberapa hal yang sangat buruk jika saudara memahami arti dan pernyataan harfiahnya dari apa yang ia katakan. Ia berpaling kepada orang-orang yang keluar dari Yerusalem untuk melihat dia ini, mendengar dia ini, ia berkata: “Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?” Saudara mendapatkan gambarannya? Ada kebakaran hutan yang menyebar dan saat kebakaran itu menyebar, ular beludak melompat keluar dan menuju sungai untuk menghindari apinya. Yohanes berkata, “Itulah yang dilakukan sebagian dari kamu semua saat kamu turun ke sungai ke tempat aku membaptis. Kamu adalah keturunan ular beludak yang hanya berusaha melarikan diri dari murka yang akan datang.” Itu adalah hal yang sangat buruk untuk dikatakan kepada orang-orang, bukan? Namun Tuhan Yesus mengatakan hal yang sama kerasnya, “Hai kamu orang-orang munafik! Hai kamu orang-orang munafik! Kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih!” dan masih banyak lagi yang seperti itu. Kata-kata-Nya … semuanya karena jiwa-Nya dipenuhi dengan gairah terhadap kenyataan ini. Satu hal yang tidak dapat ditolerirnya adalah kemunafikan, kepalsuan, ketidaknyataan, kepura-puraan, khayalan, sandiwara. Tidak!
Bahkan seorang Nikodemus, seorang guru besar di Israel, yang memegang teguh tradisi-tradisi terbaik … ia tidak akan bisa melarikan diri, ia akan diberitahu dengan terus terang bahwa segala hal itu tidak berarti apa-apa di dalam kerajaan Allah. Jika ini adalah efek dari firman Tuhan, jika tidak ada kenyataan (dan apa yang Kristus maksudkan dengan kenyataan adalah kesorgawian dari sifat; bahkan bukan sifat terbaik di antara manusia, melainkan yang lain, oleh yang lain) maka saya tidak perlu mengatakan lebih banyak lagi. Ini sangat jelas bahwa satu hal yang Yesus tetapkan dengan segenap hati-Nya adalah bahwa tidak boleh ada kesenjangan apa pun antara kebenaran sebagai kebenaran, pengajaran sebagai pengajaran, doktrin sebagai doktrin, pengetahuan Alkitab sebagai pengetahuan Alkitab, dan hidup dan karakter sorgawi dan keserupaan dengan Kristus. Tidak boleh ada kesenjangan di antara keduanya! Seseorang mungkin sangat baik, tetapi jika ia gagal mencapai ini, maka semuanya tidak berarti apa-apa. Tuhan Yesus dengan begitu pastinya telah menetap pada kenyataan ini dan Ia sekarang pun demikian. Dan saya ingin saudara mengingat dan mencatat bahwa Alkitab baik dalam pengajarannya dan sejarahnya ketika diungkapkan dan kini bergerak dengan begitu cepatnya menuju penyempurnaannya, baik kitab suci dan sejarah dan khususnya akhir dari dispensasi ini, ditandai oleh hal ini: bahwa ketika kita terus berjalan bersama Allah, jika kita demikian, izinkan saya menjelaskannya seperti ini. Jika kita terus berjalan bersama Allah dan saat kita terus berjalan bersama Allah, kita akan memiliki kepedulian yang semakin mendalam mengenai kenyataan. Artinya, esensi hal-hal itu sendiri akan semakin menjadi perhatian kita.
Saudara lihat, perumpamaan Tuhan Yesus juga di sepanjang garis itu. Bagaimana dengan gandum dan lalang? Nah, sarannya adalah, “Ayo kita cabut lalangnya.” Tuhan berkata dengan melakukan hal itu saudara dapat menghancurkan gandum itu juga; biarkan suatu proses terjadi, berikan waktu dan, tentu saja, sepasti-pastinya yang dapat terjadi, pada waktunya proses intensifikasi itu akan mengungkapkan tanpa ada keraguan atau kemungkinan membuat kesalahan apa pun, yang mana itu gandum dan yang mana itu lalang. Dan perumpamaan lainnya memiliki prinsip yang sama. Saudara melihat sang penabur … dalam dirinya sendiri sepertinya sebuah perumpamaan yang sederhana, tapi apakah itu? Satu penaburan, dua penaburan, tiga penaburan, empat penaburan … kegagalan. Kegagalan. Selanjutnya, kenyataan dalam dua derajat: enam puluh, kurang atau lebih? Ukuran kenyataan.
Masalahnya adalah ini: pada akhirnya, setelah semua pemberitaan tentang Firman, semua pemberitaan tentang Kebenaran, semua pemberitaan tentang Injil, pada akhirnya, apa kriterianya? Bukan berapa banyak yang telah diberikan, atau berapa banyak yang telah diterima secara umum, melainkan berapa banyak dari hal yang nyatanya yang akhirnya keluar? Akhirnya, apa yang saudara miliki? Sekarang, tentu saja saya dapat menghabiskan banyak waktu membahas Firman untuk menunjukkan bahwa, baik dalam pengajaran dari diri Tuhan itu sendiri maupun kemudian di dalam Perjanjian Baru, namun sejarah menunjukkan bahwa ini adalah hukum yang benar, sebuah prinsip yang benar. Dan siapakah yang begitu buta saat ini sehingga tidak dapat melihat proses intensifikasi ini yang sedang terjadi? Ini menyebar; ini menyebar. Ini telah menguji segala sesuatu di Cina hingga derajat terakhirnya; apa yang akan ditemukan dari usaha, biaya serta harga misionaris setelah bertahun-tahun ini dan yang lainnya? Apa yang akan ditemukan pada akhirnya, yang adalah hal yang akan berdiri selamanya?
Ini menyebar ke seluruh dunia, bukan? Oh, tanyakanlah kepada beberapa umat Kristen di Afrika ini, di Mesir saat ini, di Israel saat ini, hal ini sedang terjadi, saudara tahu, hal ini sedang terjadi di sini. Kedaulatan Allah akan semakin menekankan masalah ini: “Setelah semua yang telah Kuberikan kepada bangsa-bangsa di dunia ini, setelah semua yang telah datang dari sorga kepada manusia selama berabad-abad ini, apa yang ada akhirnya yang adalah kenyataan yang esensial?” Apakah saya salah? Bukankah ini sudah jelas? Ini paten, apa yang sedang terjadi, dan bahkan jika tidak ada penganiayaan yang lahiriah di belahan dunia kita, belahan bumi barat, seperti yang terjadi di belahan bumi Timur, surat-surat saya, teman-teman yang dikasihi, membawa surat terus-menerus dari mana-mana; orang-orang, umat Allah yang terkasih mengatakan: Aku tidak pernah dalam hidup-ku mengetahui begitu banyak tekanan seperti yang aku ketahui saat ini, tekanan rohani, pencobaan rohani, kadang-kadang aku hanya tidak tahu di mana aku berada, ke arah mana aku harus berpaling atau melihat, konfliknya begitu intens. Nah, beberapa dari saudara di sini mungkin mengetahui sesuatu tentang hal itu.
Ini semakin sulit untuk terus berjalan bersama Allah secara menyeluruh. Musuh akan menghentikannya jika ia bisa dengan cara apa pun. Jadi, kita di sini akan menerima satu dan yang lainnya banyak, saya percaya, dari Tuhan. Itu tidak boleh menjadi akhir dari semuanya. Kita telah mendengarkannya, kita telah mengetahuinya, tapi marilah kita mundur sejenak dan berkata, benarkah? Benarkah demikian?
Sekarang, teman-teman terkasih, saya tidak berdiri di hadapan saudara untuk berkhotbah, itu bukanlah maksudnya, saya ingin mengatakan kepada saudara bahwa setelah bertahun-tahun ini berusaha untuk berjalan bersama Tuhan, dan mengenal Tuhan, dan untuk melayani Tuhan, melayani kepada Tuhan dan umat-Nya … dengan pengalaman rohani yang sangat luas, dan menurut saya, mendalam, saya katakan kepada saudara bahwa tahun di antara sekarang dan ketika kita berada di sini sebelumnya telah menjadi tahun yang paling mengerikan dalam hidup saya dari sudut pandang rohani. Konfliknya, tekanannya! Tekad iblis yang kuat bahwa jika mungkin, ia akan mengeluarkan kita sebelum kita mencapai akhirnya. Apakah itu terdengar terlalu serius, berat? Tidak, saya ingin mengatakan kepada saudara bahwa cepat atau lambat saudara pasti akan menghadapi masalah ini: apakah semua yang telah aku dengar, dan terima, dan ketahui, telah menjadi Hidup bagi-ku? Hidup-ku itu sendiri? Bagian dari keberadaan-ku? Atau apakah itu ada di sini, hanya disimpan di sini. Hal itulah yang harus memerintah kita dan rasa takut akan hal itu menjadi sebaliknya harus terus ada bersama kita.
Saya berharap seseorang akan berkata kepada saya setelah ini: ya, engkau telah memberikan beban yang berat, engkau telah membebani semuanya. Tidak, tidak, ini harus menjadi suatu masa perbentengan, masa pengenalan Tuhan secara batiniah, masa peningkatan Kristus untuk melewati dengan penuh kemenangan sampai akhir dan akhirnya berdiri – setelah berdiri dan bertahan – akhirnya berdiri, dengan penuh kemenangan di sini.
Sekarang, hal itu hanya membawa saya kepada titik di mana saya hanya dapat menunjukkan apa itu yang menurut saya ingin Tuhan sampaikan kepada saudara minggu ini. Semua yang telah saya katakan dan lebih banyak lagi yang dapat saya katakan mengenai kenyataan ini, terfokus, di dalam Firman Allah, terfokus dan terkonsentrasi dan diringkaskan di dalam satu hal. Terlepas dari pribadi Tuhan Yesus (kita anggap remeh hal itu) tapi setelah adanya pengakuan tentang tempat, tempat Tuhan Yesus yang sangat besar, maka hal berikutnya dalam Alkitab yang adalah sentral, yang tertinggi, yang maha kuasa dan yang gigih, adalah Salib Tuhan Yesus. Ia adalah kenyataan tertinggi, namun setelah diri-Nya sendiri, kenyataan utama dalam Alkitab adalah Salib. Memang demikian!
Tak seorang pun yang dapat benar-benar merenungkan salib Tuhan Yesus kita tanpa diliputi perasaan akan betapa nyatanya salib itu, tidak ada fiksi tentang itu, tidak ada imajinasi tentang itu, tidak ada kepura-puraan tentang itu. Sungguh, sungguh nyata salib itu … bagi Dia, bagi murid-murid pertama-Nya. Salib. Dan Salib bukan hanya sebuah kenyataan dalam sejarah, Perjanjian Baru dengan jelas menyatakan bahwa Salib adalah sebuah pengalaman yang sama nyatanya bagi anak Allah seperti yang pernah terjadi dalam sejarah. Saat ini, salib ini sama nyatanya di dalam pengalaman rohani dan sejarah anak Allah seperti ketika salib tersebut diberlakukan berabad-abad yang lalu di tempat yang disebut Kalvari. Mengapa hal ini begitu nyata adalah bagi kita untuk melihat dalam waktu singkat yang kita miliki minggu ini, namun saya ingin menarik perhatian saudara pada hal ini, memfokuskannya pada hal ini sebagai kenyataan sentral di dalam alam semesta Allah, di dalam penciptaan, di dalam sejarah manusia.
Salib … sebagaimana rasul Paulus menyebutnya –
Di dalam setiap kitab Perjanjian Baru, Salib bersifat eksplisit atau implisit. Maksudnya, Salib bisa secara pasti dirujuk, disebutkan, dibawa ke dalam pandangan dengan jelas, atau tersiratkan. Salib ada di dalam inti hal-hal itu sendiri ketika saudara membaca Perjanjian Baru.
Di dalam kitab-kitab injil, keempat Injil, isinya berbeda-beda, apa yang tidak dimasukkan oleh penulis yang satu, ditulis oleh penulis yang lain. Saudara hanya menemukan sedikit tentang Yohanes di yang lainnya. Mereka semua mempunyai pokok-pokok pengajaran yang berbeda-beda, mengenai pekerjaan Tuhan, namun mereka berada di atas dasar yang sama mengenai satu hal ini. Tidak satu pun dari mereka yang gagal untuk mengarahkan segala sesuatunya kepada Salib, mereka memahkotai semua yang telah mereka katakan ke dalam salib itu. Dan Yohanes mengatakan apa yang ia telah tuliskan hanyalah sedikit dari apa yang bisa ia tulis, ia berkata jika segala sesuatu harus dituliskan, dunia pun tidak akan dapat memuat semua buku-bukunya! Ya, apakah ia melebih-lebihkan? Ya, kita telah belajar melalui 2000 tahun bahwa dunia ini penuh dengan buku-buku dan buku-buku tersebut masih terus mengalir, namun apa pun itu, baik ukuran kecil maupun besar, tidak satu pun dari buku-buku tersebut yang gagal menjelaskan dengan jelas: bahwa Salib adalah mahkotanya. Salib adalah titik yang agung dan sempurna dari segala sesuatu, yang memberi makna pada segala sesuatu yang lain, baik pribadinya, pekerjaan-nya, maupun ajaran-nya; Salib itulah yang memberi kuasa kepada segala sesuatu yang lain. Ya, mereka mempunyai kesamaan di sana, apa pun yang mereka katakan, mereka semua mendapati diri mereka diarahkan kepada satu hal itu sebagai tujuan akhirnya. Namun di dalam injil, yang dimaksud adalah fakta sejarah tentang Salib, sesuatu yang terjadi dalam sejarah pada waktu tertentu, di tempat tertentu, karena hal-hal tertentu; terjadi dalam sejarah. Ini harus menjadi seperti itu.
Ketika saudara berpindah dari injil ke kitab Kisah Para Rasul, saudara akan menemukan bahwa keluar dari sejarah telah muncul sebuah injil, sebuah khotbah, dan mereka yang ditemukan di dalam kitab tersebut adalah pemberita Salib. Perhatikan tempat yang mereka berikan pada Salib dan bagaimana mereka memegang segala sesuatunya pada pusat itu.
Hari Pentakosta … Petrus telah datang untuk melihat sekarang apa yang tidak dilihatnya pada saat ia menyangkal Tuhan-nya. Ia dapat melihatnya sekarang dan sekarang ia mengatakan kepada orang-orang dengan sangat jujur dan sangat tegas bahwa Salib adalah kunci dari segala sesuatu yang terjadi, “Yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah.” Dari situlah segala sesuatunya bermula dan seluruh kitab Kisah Para Rasul didasarkan pada Salib itu. Pemberita Salib sedang bergerak sampai ke ujung bumi.
Saudara beralih kepada surat-suratnya, yang disebut surat-surat, saudara akan menemukan seperti yang telah saya katakan, Salib itu bersifat eksplisit atau implisit di dalam setiap surat-suratnya! Itulah yang akan kita lihat, saya percaya, sejauh mana yang bisa kita capai, namun dalam masing-masing hal tersebut, beberapa aspek tertentu dan penerapan Salib diungkapkan dan diterapkan. Apakah Salib diterapkan pada situasi ini atau situasi itu, karena ini dan karena itu? Setiap surat mengandung di dalamnya, dalam beberapa cara, hukum, prinsip Salib untuk menyentuh kebutuhan, atau kondisi, atau keadaan dan situasi tertentu. Ada banyak sisi Salib yang terdapat di dalam semua surat-surat ini.
Ini, dengan ini, mungkin saya akan menutup untuk saat ini. Hal ini tentunya cukup untuk memberi kesan kepada kita bahwa ada sesuatu di sini yang harus kita ketahui dan pahami, lebih dari yang kita ketahui, tentang hal ini … tentang hal ini, apa yang kita sebut Salib, “pemberitaan tentang Salib.” Saya sudah katakan tahun lalu betapa lelahnya saya dengan ungkapan itu … orang-orang menulis dan orang-orang berbicara dan tampaknya berpikir bahwa saya adalah semacam orang yang bodoh atau ahli dalam hal yang mereka sebut “pemberitaan tentang Salib” ini. Oh tidak, kiranya Tuhan menyelamatkan kita dari “pemberitaan tentang salib” sebagai salib itu sendiri, sebagai salib saja, dan menunjukkan kepada kita betapa besarnya dan kekalnya signifikan dari tema sentral ini di dalam Kekristenan. Tidak hanya sebagai dasar untuk menjadi seorang Kristen, Salib sebagai “Salib tempat di mana pertama kali aku melihat terang dan beban hatiku disingkirkan.” Itu bagus; jangan pernah lepas dari berkat itu, namun teman-teman terkasih, bukan itu saja yang ingin dikatakan dan dilakukan oleh Salib. Salib akan mengikuti kita, mengikuti kita sepanjang tahun jika kita akan bergerak bersama Allah. Dan pada akhirnya, pada akhirnya kita tidak akan lepas dari Salib. Kita akan membutuhkannya pada akhir sama seperti kita membutuhkannya pada saat apa pun di awal atau sesudahnya.
Saya pikir apa yang saya sebut mereka kepada saudara, para hadirin Amerika, mungkin terdengar aneh tapi mungkin saudara mengetahui ungkapannya: apa yang disebut orang Victoria, era Victoria. Apakah itu menyampaikan sesuatu kepada saudara? Nah, jika saudara tidak tahu tentang ungkapan tersebut, saudara akan menemukannya di buku nyanyian pujian saudara. Menurut saya, orang-orang Victoria, memiliki pemahaman yang lebih siap mengenai tempat Salib di akhir kehidupan orang Kristen. Mereka mungkin sedikit agak tidak wajar, menurut saya memang agak tidak wajar! Nah, begitu banyak dari nyanyian pujian tersebut yang saudara kenal, saudara mengambil buku-buku nyanyian pujian Moody dan Sankey, saudara tahu berapa banyak nyanyian pujian yang saudara temukan akan ditutup dengan hembusan napas terakhir ketika saya meninggal, saudara tahu kedengarannya agak tidak wajar bukan?
Saya memang mendengarnya, saya pikir itu adalah Nona Carmichael dari Dohnavur, yang mengatakan bahwa ia masih anak-anak dan dibawa ke gereja dan begitu lelah dengan kebaktian gereja dan paling tidak dengan pengkhotbahnya, sehingga ia membuka buku nyanyian pujiannya dan mempelajari semua yang orang-orang akan katakan ketika mereka meninggal; sebuah kumpulan kata-kata terakhir mereka di dalam nyanyian pujian ketika nafas terakhir tiba dan lain sebagainya. Ya, itu mungkin agak tidak wajar dan membuat depresi. Kita tidak terlalu sering menyanyikan nyanyian pujian tersebut sekarang, kita memang menyanyikan beberapa di antaranya, namun menurut saya orang-orang tersebut mempunyai pemahaman yang lebih siap mengenai tempat pembebasan, kemenangan, kejayaan Salib pada akhirnya dibandingkan dengan yang mungkin terjadi pada umumnya.
Kita begitu menekankan permulaan kehidupan Kristen dan tempat Salib di sana, pengampunan dan sebagainya. Terpujilah Allah, terpujilah Allah atas hal itu, jangan pernah kehilangan penghargaan kita akan hal itu, namun kita akan semakin membutuhkan segala pekerjaan Salib yang luar biasa itu seiring kita terus berjalan bersama Allah dan pada akhirnya. Ya, kita akan perlu mengetahui kenyataan tentang apa yang telah dilakukan Kristus melalui Salib-Nya dan apa arti Salib itu, bagi kita, untuk saat ini, dan tujuan kekal kita.
Nah, itulah perkenalan saya. Saya sungguh merasa saya ingin tepat pada saat ini untuk membahas hal ini: teman-teman terkasih, sesuaikan pikiran dan hati selama minggu ini jika saudara belum melakukannya. Mungkin ini sudah memiliki permohonannya, saya tidak tahu; tapi biasakanlah diri saudara dengan hal ini: aku tidak berada di sini hanya untuk mengisi buku catatan-ku dengan apa yang dikatakan para pengkhotbah, baik untuk diri saya sendiri atau untuk digunakan bagi orang lain. Aku tidak berada di sini untuk mengumpulkan simpanan kebenaran yang baru, aku berada di sini untuk datang di bawah tangan Allah agar Ia dapat memberikan pengaruh dalam diriku apa yang masih harus dipengaruhi dan dapat dipengaruhi pada saat ini. Maukah saudara menyesuaikan diri kepada hal itu? Katakanlah kepada Tuhan di akhir hari ini dan setiap hari dan di pagi hari, “Tuhan, sekarang, bukan sekedar ajaran pada hari ini, tetapi kuasa, kuasa yang menghasilkan sesuatu. Jika ini akan menjadi Firman seperti pedang tajam bermata dua yang menusuk amat dalam sampai memisahkan, baiklah Tuhan, lebih baik itu daripada aku yang utuh di dalam ketidaknyataan.” Maukah saudara melakukan itu?
Tuhan menolong saudara, saya percaya bahwa meskipun apa yang telah saya katakan mungkin tampaknya membuat Salib agak mengerikan, agak menakutkan, saya percaya kita akan melihat sisi lainnya dan benar-benar berada bersama para rasul, “Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus.” Semoga kemuliaan Salib datang kepada kita sekaligus tantangannya dengan cara yang baru di hari-hari ini
Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.