oleh T. Austin-Sparks
Bab 13 – Sesi Keempat Tanya Jawab Bebas
Komentar dari berbagai orang: Tuhan telah berfirman, “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku,” (Mazmur 50:23) dan saya ingin memuji Tuhan untuk memimpin saya ke sini. Saya telah merasa sangat lapar untuk beberapa waktu yang lama dan konferensi ini adalah keinginan hati saya sejak awal tahun – Tuhan telah membuka jalan secara tak terduga bagi saya untuk datang ke sini. Dan saya sungguh mengambil tempat saya dengan Tuhan dalam hidup-takhta-Nya dan mempercayai-Nya untuk mengerjakannya.
Masalahnya adalah posisi iman yang Tuhan ingin kita untuk ambil; Ia akan mengerjakannya setelah itu.
Pemikiran lain adalah bahwa hidup takhta dimasukki oleh sebuah langkah iman dan perlengkapan senjata Allah tidak untuk mendapatkan sampai ke suatu posisi, tetapi untuk mempertahankan dan memegang posisi itu.
Pemenang: satu yang berdiri di pintu yang terbuka – sebuah upaya yang dilakukan untuk menutup pintu pelayanan, namun kekuatan diminta untuk mempertahankan ini untuk kemuliaan-Nya. “Lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu.” (Wahyu 3:8)
Jika ada sesuatu yang telah dibuat jelas, ini adalah bahwa perlunya untuk langkah iman ini harus diambil. Jika gagal mengambil langkah iman itu, semua yang telah datang melalui konferensi ini akan pergi sebagai doktrin dan pengajaran dan akan tidak ada nilai praktikal-nya sampai kita telah mengambil langkah itu.
Hari-hari ini telah berarti banyak. Satu kesan adalah bahwa banyak dari apa yang telah datang kepada kita, terutama di sepanjang garis pembukaan tipu muslihat musuh dan upaya untuk mendapatkan kita keluar dari posisi kita, telah penafsiran pengalaman. Tuhan telah menempatkan dalam kata-kata, pada dasar Kitab Suci, apa yang telah terjadi dalam sekian banyak pengalaman-pengalaman kita; menempatkan ke dalam kata-kata apa yang telah kita temukan, yang membuat diri kita sendiri malu seluruhnya: kecerdasan dan kelicikan musuh dan kita yang tidak berjaga-jaga, kedatangan orang-orang Gibeon dan kesimpulan alami dan bahwa kita tidak meminta petunjuk dari Tuhan. Dengan satu langkah keluar dari ketergantungan langsung pada bimbingan dari Tuhan, kita mengkomitmenkan diri kita pada suatu jalan perilaku, tindakan, atau persekutuan yang dapat membawa kita masuk ke dalam pembatasan dari apa yang Tuhan akan membawa kita ke dalamnya, jika tidak demikian. Kemudian, di sisi lain, apa yang harus dilakukan tentang hal itu adalah, seperti yang telah ditekankan, sekali lagi untuk mengambil posisi iman, untuk menegaskan dalam iman posisi kita di dalam Tuhan dan merebut kembali apa yang mungkin telah menjadi dasar yang hilang. Itu sedikit lebih sulit dari pada mengambil posisi iman pertama. Jika saudara telah mengambil sebuah posisi dan saudara telah keluar dari posisi itu dan dalam pertempuran saudara telah dikalahkan keluar dari itu, ini akan menjadi kurang mudah bagi saudara untuk merebut kembali posisi itu dari pada ketika wahyu pertama datang kepada saudara. Ada datang kebutuhan untuk iman yang dikuatkan oleh Roh itu, yang mengambil pendirian itu.
P.W.F. Tuhan telah menunjukkan juga, mengkristalkan lagi, pelayanan khusus itu, tujuan dari kesaksian kita. Dan telah pastinya, bagi kita yang memiliki telinga untuk mendengar, panggilan berbunyi keras untuk pelayanan khusus dalam doa dan kesaksian. Dan tanggung jawab yang ada pada saudara dan saya sangatlah luar biasa, apa yang telah kita dengar dan lihat, kita harus patuhi.
Pertanyaan. Sebuah pertanyaan yang telah saya harapkan. Seandainya kita melihat posisi itu dan oleh iman kita berdiri pada posisi itu, dan dalam jangka berdiri di sana datang suatu hal tertentu, suatu jerat iblis karena tidak berjaga-jaga atau bahwa kita tidak disalibkan seperti yang seharusnya, dengan beberapa alasan atau yang lainnya, kita gagal dalam mempertahankan posisi takhta, apa yang harus kita lakukan? Itu adalah masalah yang sangat nyata bagi saya. Tuhan memimpin sebagian dari kita untuk mengambil posisi ini beberapa tahun yang lalu dan saya ingat masalah yang datang ketika saya menyadari bahwa saya telah gagal.
Jawaban. G.T. Ini bukanlah kemenangan kita, ini adalah kemenangan Tuhan yang kita berdiri pada, dan ini bukanlah masalah mendapatkan kembali ke posisi oleh usaha atau jasa apa pun dari pihak kita. Semua yang harus kita lakukan adalah untuk menempatkan diri kita sendiri benar dengan Tuhan dan kita kembali di takhta, kita dapat sekali lagi melaksanakan pelayanan kita. Setelah kita berada di sana, setelah kita datang ke realisasi kita dan menjaga persekutuan kita dengan Tuhan di sana, itu akan selalu menjadi posisi kita. Jika kita gagal, tujuan kita adalah untuk mendapatkan benar dengan Tuhan dan kita kembali di takhta. Tidak ada upaya ekstra yang diperlukan jika saudara sudah mendapatkan benar dengan Tuhan, untuk mendapatkan diri saudara kembali di takhta; itu adalah satu dan hal yang sama karena posisi Tuhan untuk saudara adalah di takhta.
P.W.F. Upaya-nya adalah, seakan-akan, untuk percaya bahwa saudara benar-benar duduk bersama-sama dengan Kristus di sorga.
G.T. Mungkin saya tidak jelas dalam memberikan penjelasan tentang apa itu dalam kasus saya sendiri yang membuat saya keluar dari posisi takhta saya. Salah satu memiliki kontroversi dengan Tuhan, ada beberapa masalah dalam hidup saya sendiri dengan Tuhan yang benar-benar berjumlah demikian: meskipun saya telah menyerahkan diri pada salib, saya datang ke tempat itu di mana saya mencegah salib bekerja di suatu bagian tertentu dari hidupku; saya menahan sesuatu dari Tuhan. Saya kembali ke takhta dengan mendapatkan benar dengan Tuhan, saya harus menyerahkan dasar itu, salib harus memiliki kekuasaan penuh dan komplit atas setiap bagian. Setelah itu dilakukan, saya kembali di takhta.
G.P. Itu mengandaikan bahwa saudara telah mengakui siapa Tuhan itu dalam kepenuhan Pribadi-Nya. Mungkin ada beberapa yang belum secara memadai menghargai Tuhan.
G.P. Saya merasa bagi diri saya sendiri, sebuah peringatan yang sangat nyata dari Tuhan bahwa hal yang penting di atas segalanya adalah untuk percaya Tuhan dengan cara ini. Kita telah mendengar banyak tentang tipu muslihat iblis, bagaimana ia berusaha untuk membawa kita turun dan kita mengakui bahwa Tuhan memberikan dia kebebasan untuk melaksanakan tipu muslihatnya agar ia bisa, jika kita dapat dibawa turun, untuk membawa kita turun. Ini adalah cara Tuhan untuk menguatkan kita. Hal ini tidak selalu mudah, di hari ketika musuh diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan-nya, untuk percaya bahwa Tuhan adalah Tuhan. Sebelum konferensi ini, sebagian dari kita sangatlah sadar akan ketegaran yang sangat nyata dan kesulitan rohani pada satu masalah khususnya, yaitu akan penyakit dari satu teman kita. Kita membawa diri kita sendiri ke suatu pemberhentian; kita mengadopsi suatu sikap yang adalah ketidak-percayaan. Seorang bisa berdoa dan terus berdoa dan berusaha berjuang untuk melalui sampai ke suatu posisi dan, setelah mengambil posisi itu dalam doa, hal itu tidak langsung memanifestasikan dirinya, kita berdoa melawan hal itu bukannya mengambil posisi bahwa hal tersebut telah dilakukan, seberapa banyaknya mungkin yang dipamerkan setelah itu, kita harus percaya Allah sekarang. Dan jika Tuhan mengizinkan keadaan atau musuh kebebasan yang tampaknya bertentangan dengan fakta, di sini saya harus percaya Allah. Ia membiarkan keadaan untuk timbul untuk memberikan dasar untuk kegiatan kita sendiri dan menyebabkan keadaan dari mana pesan dari konferensi ini sendiri telah datang. Percaya Allah, tidak peduli apa keadaannya mungkin terlihat seperti, dan musuh berada di bawah kaki kita di dalam Tuhan.
Tidak diketahui: Namun itu ingin dianalisi-kan sedikit lebih lanjut. Saat-saat konflik seperti itu sangatlah berbuah. Hal ini mungkin agak diragukan, terbuka untuk dipertanyakan, apakah saudara dapat mengambil posisi itu tepat di awal pertempuran dan berkata, “Hal ini telah selesai” pada tanda pertama saat pertempuran berkecamuk. Pertempuran itu diizinkan untuk membawa saudara ke suatu tempat agar saudara bisa berdiri dalam kemenangan, dan ada lebih dari satu hal yang terikat dengan pertempuran itu. Tuhan memiliki beberapa hal-hal yang besar yang Ia bertujuan pada, melalui pertempuran itu dan itu mungkin tidak dapat terlihat sampai hal-hal lain yang tidak secara langsung menjadi penyebab yang saudara sedang berkonsentrasi pada, hal-hal lain yang terikat dengan itu, menjadi jelas. Hal ini tidak selalu ketika pertempuran dimulai saudara bisa berkata, “Ini selesai” di dalam Tuhan. Saudara harus berkata,” Apa yang Tuhan kehendaki?” Dan ini tidak sampai saudara mendapatkan itu dan mengatakan bahwa itu adalah hal-nya, kesempatan tersebut, alasan untuk itu. Saya membuat catatan dalam buku catatan saya yang saya pikir datang langsung ke alam itu sendiri. Kita tidak pernah mendapatkan kedamaian dalam situasi kesulitan, kesusahan atau pencobaan, suatu situasi yang sulit, kita tidak pernah mendapatkan tempat kekuasaan sampai Tuhan telah mendapatkan kita ke tempat yang ada di pandangan-Nya bagi kita dengan membiarkan situasi itu untuk timbul. Sekarang, seluruh situasinya bergejolak, sangat mencobai, penuh penderitaan, kesulitan. Sekaligus saudara meminta Tuhan untuk memberikan saudara ketenangan dalam kemungkinan yang mengancam dan makam ini, saudara mencari Tuhan untuk menempatkan kedamaian dalam hati saudara dan namun saudara menemukan diri saudara terus-menerus, tidak hanya diserang, tetapi ditanggulangi oleh ketakutan dan kengerian dan saudara tidak dapat menanggalkan mereka. Mereka menghantui saudara dan mengikuti saudara di sekeliling, dan beberapa gelombangnya masuk ke dalam perahu saudara! Sekarang, saudara tidak mendapatkan kekuasaan damai sampai saudara telah datang ke posisi rohani yang Tuhan inginkan saudara untuk datang dengan alasan masalah itu, dan kesulitan itu hanya memaksa saudara naik ke posisi dan memiliki efek membawa saudara sampai ke kekuasaan meskipun situasinya tidak berubah. Ini adalah pertama-tama untuk mendapatkan makna dari suatu situasi sebelum saudara mendapatkan kekuasaan atasnya. Saudara tidak bisa berkata ketika suatu hal mulai, “Sekarang, itu sudah selesai,” karena Tuhan adalah Tuhan dan Ia telah membiarkan iblis untuk menjadi alat-Nya untuk memburu-buru-kan kita sampai ke beberapa posisi. Ketika Ia memperbolehkan musuh untuk mengamuk, itu hanyalah untuk membawa kita ke posisi, atau membuat kita dengan cara yang baru menegaskan posisi kita. Kekuatan roh dalam penekanan baru hanyalah posisi baru secara rohani. Kita ingin menjadi kuat dalam roh dan kita menjadi demikian dengan didorong ke dalamnya.
T.A.-S. Itu membawaku kembali ke pemikiran lain. Berbicara tentang kesulitan untuk memulihkan posisi yang telah hilang, apa yang harus kita lakukan? Hal ini sangatlah berharga untuk merenungkan kesetiaan Tuhan. Jika Tuhan telah memanggil saudara untuk sesuatu dan telah membawa saudara ke sana pada beberapa waktu, dan tanpa alasan yang disengaja, bukan karena saudara telah memiliki pemikiran sebelumnya, direncanakan terlebih dahulu, atau dengan sengaja melepaskan, kehilangan posisi itu, Tuhan begitu setianya dengan saudara sehingga Ia akan menempatkan saudara ke dalam situasi yang paling sulit dan menyakitkan untuk mendapatkan saudara kembali. Saya sedang berpikir tentang perbedaan antara situasi di Ai dan yang setelahnya. Tuhan sangat cepat dalam kesetiaan-Nya dengan situasi di Ai karena bentuk kesulitan tertentu di mana orang-orangnya tidaklah seluruhnya bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Akhan adalah alat iblis yang dimasukkan ke dalam antara umat-umat untuk menjadi pijakannya di Israel, dan meskipun Tuhan memegang umat-Nya bertanggung jawab untuk menghilangkan unsur Akhan, kedagingan yang belum disalibkan, kesetiaan Tuhan ini sangatlah cepat karena sifat dari keturunan itu. Tapi ketika seluruh umat di kemudian hari hanya jatuh ke keadaan pasif meskipun permohonan Yosua untuk mengambil kepemilikan penuh, ketika mereka masuk ke kondisi penerimaan dan kepuasan itu, kesetiaan Tuhan tampaknya telah dimasukkan kembali ke alam lain. Saudara tidak melihat itu segera keluar dengan cara yang sama dan saudara memiliki tiga ratus tahun Hakim-Hakim dengan selaan dari Gideon, Simson dan yang lainnya itu. Ia memiliki lebih banyak kesulitan dan dibutuhkan jauh lebih lama dan jauh lebih meragukan ketika ada keterlibatan dengan situasi oleh umat-umat Allah. Tapi jika saudara tidak sengaja bertanggung jawab atas hal tersebut, Tuhan datang dengan sangat setianya untuk bertindak dengan cara yang cepat, drastis untuk membuat saudara kembali ke posisi. Ini adalah hal yang besar untuk merenungkan kesetiaan Tuhan dan kita harus melihat bahwa jika kita kehilangan posisi kita di mana kita telah berada, kita harus mengandalkan kesetiaan Tuhan dan percaya pada Tuhan untuk membawa kita kembali ke posisi lagi. Kesetiaan Allah sudah sangat banyak berada bersama saya akhir-akhir ini.
Pertanyaan. Apakah ada saat-saat ketika, setelah kehilangan posisi, mungkin perlu yang lain untuk datang ke samping saudara demi mengambil kembali dan pergi melalui?
Jawaban. Melihat posisi Efesus adalah perkumpulan dalam efektivitas nyatanya, ini adalah jemaat di sorga, jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita, seorang akan merasa keluarnya salah satu anggota akan menjadi kesempatan untuk yang lainnya untuk datang masuk untuk membantu yang satu itu kembali.
Pertanyaan. (lanjutan). Pada saat-saat ketika penuduh datang di atas dan satu-satunya cara adalah untuk mendapatkan orang percaya tepat bersama dengan saudara dan berurusan dengan itu di hadapan Tuhan?
Jawaban. T.A.-S. Itu adalah tujuan dari pembawa senjata.
Pertanyaan. Bagaimana saudara menjelaskan kebutuhan jika sudah di takhta?
Jawaban. T.A.-S. Secara doktrin, dan dalam pikiran Allah, saudara ada di dalam Kristus di sorga, tetapi secara pengalaman saudara tidak. Kenyataannya adalah bahwa saudara tidak; dan saudara harus datang ke tempat di mana saudara berada! Ada perbedaan antara penempatan kita dalam Tuhan Yesus dan kenikmatan dan pengalaman dan fungsi kita di tempat kita, dan jika saudara tidak menikmatinya, atau mengalaminya, atau berfungsi di sana, saudara sama saja dengan keluar dari itu. Fakta utama bahwa kita berada dalam sorga di dalam Kristus tidak berubah di dalam pikiran Tuhan – itu adalah posisi yang kita selalu bisa mengklaim, kebajikan yang bekerja itu kita bisa mengklaim. Tuhan hanya bisa membawa saudara ke sana sebagaimana saudara mengambil posisi saudara. Ini adalah seumur hidup secara progresif mendapatkan ke sana secara pengalaman. Melewati saringan.
Pertanyaan. Agar menjadi efektif dalam doa, kami diberitahu bahwa kami harus berdoa dengan konsepsi yang benar tentang apa yang Allah lakukan dalam peristiwa-peristiwa dunia. Selama waktu kami sedang mencari tahu apa yang Allah kehendaki – bagi saya itu telah mengambil waktu yang lama – apakah ada suatu sikap yang dapat kami ambil dalam doa yang akan menjadi efektif ketika kami sedang berusaha untuk mengetahui apa yang Allah sedang lakukan? Ketika saudara berkata “secara dispensasional” saudara tidak bermaksud bahwa itu berlaku untuk segala sesuatu yang kami pergi kepada Tuhan tentang?
Jawaban. T.A.-S. Bagian pertama dari jawaban untuk pertanyaan itu adalah bahwa kita berdiri dalam iman dengan Tuhan dalam doa, untuk tujuan-Nya. Kami mengatakan bahwa saudara tidak bisa berdoa kepada Tuhan untuk merusak program kenabian-Nya dan menghentikan perang di Cina jika itu harus menjadi bagian dari program kenabian-Nya. Saudara pergi kepada-Nya dan berkata, “Ini adalah bagian dari urutan hal-hal (jika saudara melihat bahwa hal itu demikian), kita tidak berusaha untuk memiliki urutan yang tetap itu menjadi rusak tapi kita ingin tahu apa artinya ini bagi Engkau. Saat ini, kita tidak melihat dengan cukup jelas apa itu, tapi kita berdiri kuat untuk kepentingan Engkau dalam hal ini dan untuk apa yang Engkau kehendaki. Kita berdiri dengan-Mu dan meminta untuk diberikan cahaya, sejauh mana kita dapat memilikinya, dalam kaitannya dengan apa yang Engkau kehendaki dalam hal ini sehingga kita dapat dengan cerdas bekerja sama dalam doa dalam Roh menuju akhir itu.” Awalnya adalah, tidak lain lagi adalah untuk berdiri di dalam Tuhan untuk kepentingan-Nya dan perlindungan kepentingan-Nya di dalam hal seperti itu – pengamanan akhir-Nya. Dan kemudian, mungkin akan ada mulai tersaring melalui sesuatu yang Tuhan secara daulat sedang lakukan, dengan apa Ia tidak bisa melakukannya dengan cara lain. Sebagai contoh, Pemberontakan Boxer; sesuatu didapatkan keluar dari itu untuk Tuhan yang sangatlah berharga. Satu hal saja adalah pembawaan keluar roh pemenang di orang-orang Cina yang telah bertobat itu sendiri dan menunjukkan bahwa ini bukanlah hal yang asing, bukan sesuatu yang diimpor, tapi sesuatu di sana yang adalah dari Allah di antara orang-orang Cina itu sendiri. Sehingga orang-orang Boxer yang berkata, “Hancurkan setan-setan asing!” dan menganggap semua itu sebagai hal yang diimpor, menemukan ada sesuatu di Cina itu sendiri yang adalah dari Allah. Itu tidak bisa dihancurkan dengan mengusir misionaris keluar, dan ini adalah penguatan iman yang besar. Allah memiliki sesuatu di dalam sebuah peristiwa, dan saudara dapat mendoakan kepentingan Ilahi untuk berjalan melalui dan saudara harus mulai berdoa atas dasar yang sederhana bahwa Allah telah mendapatkan sesuatu dalam hal ini. Kemudian saudara pergi ke langkah yang berikutnya untuk berdoa dengan Tuhan dalam persekutuan untuk pengamanan, atau pertahanan, atau perlindungan kepentingan Tuhan pada waktu itu.
T.A.-S. Mungkin kita tidak memiliki cukup terang tentang apa yang Tuhan kehendaki dalam hal-hal karena kita tidak mengambil kepentingan-kepentingan dispensasional besar dari Tuhan ini. Beberapa dari kita sangat terbebani dan khawatir tentang cengkeram mengerikan dari Islam. Saya berbicara untuk diri saya sendiri – saya di hadapan Tuhan dalam hati saya tentang hal ini. Mengapa Islam mendapatkan begitu banyak kekuatan terhadap hal yang nyata? Hal palsu terhadap yang nyata. Mengapa Islam memiliki pegangan yang mengerikan ini? Tampaknya hampir ini menjadi penghalang yang tak tertembuskan. Saya sungguh di hadapan Tuhan untuk melihat mengapa Tuhan telah mengizinkan Islam untuk memiliki cengkeram ini pada situasi-situasi dunia. Kalau saja kita bisa mendapatkan petunjuk, kunci, kita masuk ke dalam kerja-sama dengan Tuhan di takhta untuk membawa melalui sesuatu yang membuktikan kedaulatan Allah telah dibenarkan dalam mengizinkan Islam untuk memiliki cengkeram itu, sama seperti kedaulatan-Nya akan dibenarkan dalam memungkinkan musuh memanjangkan rantai pengikatnya. Setelah saudara mendapatkan petunjuk itu, saudara berada di jalan kekuasaan. Kadang-kadang saudara harus menunggu di hadapan Tuhan untuk membawa keluar dari penudung, rahasia tersembunyi, seolah-olah. Saya pikir kita juga harus mengambilnya lebih serius lagi apa yang dapat dilakukan dalam menghambat, mencegah, atau bahkan memusnahkan hal-hal di bumi ini dengan doa. Ini tidak hanya kedaulatan Allah dalam hal-hal dispensasional, tetapi ada banyak hal-hal yang dapat diganggu dengan doa, bahkan gerakan-gerakan dunia, peristiwa-peristiwa terjal. Saudara ingat pemogokan umum, sebagian dari kita memiliki alasan untuk percaya bahwa pemogokan umum dirusakkan karena ada pendirian yang sangat pasti di takhta, karena beberapa kepentingan yang besar dari Tuhan terikat dengan hal itu. Itu adalah hal yang luar biasa bagaimana hal itu runtuh. Jika saudara tahu latar belakang rohaninya, saudara akan melihat bahwa itu tidak bisa dijelaskan atas dasar alami apa pun. Saudara hanya dapat menangani hal-hal seperti itu sebagaimana saudara melihat dari Tuhan apa kepentingan-Nya, apakah kepentingan-Nya lebih terikat dengan penghancuran hal itu atau dengan kelanjutan hal itu. Itulah di mana persekutuan dengan Tuhan begitu diperlukan. Daniel menyisihkan dirinya dua puluh satu hari ketika ia menemukan oleh kitab-kitab, waktu zaman.
Pertanyaan. Sebuah pertanyaan mengenai ditudungi oleh kerjasama dengan umat Allah, kebutuhan untuk tudung dan apa tudung itu? (Nona Featherstone)
Jawaban. Tidak diketahui: Tuhan Yesus disajikan kepada kita sebagai Kepala atas segala sesuatu bagi jemaat yang adalah Tubuh-Nya, dan prinsip kepemimpinan dalam Firman Allah adalah prinsip tudung; mengambil tanggung jawab. Jika ada tindakan apa pun dari seorang anggota di luar persekutuan dan harmoni dengan Kepala, itu adalah gangguan dan seluruh tubuh berada dalam keadaan rusak dan tidak terorganisir. Saudara mendapatkan gangguan di mana para anggotanya berfungsi tanpa Kepala; mereka pergi luas tanpa Kepala, seluruh sistem saraf ada dalam gangguan. Kepala tidak berkuasa dan oleh karena itu, tubuh terkena semua jenis bahaya dan resiko karena tubuh tidak ada dalam tudung. Sekarang kita melihat Paulus membawa Tubuh masuk di Korintus, dengan Tuhan Yesus sebagai Kepala berdaulat. Itu adalah seluruh desain dari 1 Korintus, untuk mengenali Ketuhanan Berdaulat Yesus Kristus, dan orang-orang di Korintus ini tidak melakukan itu. Mereka berputar-putar mengelilingi manusia dan hal-hal. Paulus bertujuan pada Ketuhanan dan Kepemimpinan mutlak Tuhan Yesus. “Kami memberitakan Yesus Kristus sebagai Tuhan,” ia berkata, berusaha untuk mendirikan Kepemimpinan Berdaulat. Kemudian ia berlanjut dengan objek itu, namun sejalan dengan itu, ia datang ke hal-hal yang lebih misterius itu: laki-laki yang menjadi kepala perempuan. Tiap-tiap laki-laki yang berdoa dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya, tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya; ini adalah pertanyaan tentang kepemimpinan sepanjang waktu. Prinsip-prinsip rohaninya di sana hanyalah bahwa jemaat adalah dalam kaitannya dengan Kristus sebagai istri kepada suami, dan suami menjadi kepala istri. Kristus adalah Kepala jemaat, dan oleh karena itu Tuhan Yesus akan bertanggung jawab untuk semua anggota-anggota-Nya jika saja mereka akan datang di bawah Kepemimpinan-Nya. Dan Tuhan berkata kepada istri, dan perempuan, “Selama engkau mengenali prinsip dan hukum dan perintah sorgawi-Ku seperti yang diwakili di bumi oleh hubungan yang telah Aku buat antara laki-laki dan perempuan, Aku telah menyediakan kepada-mu perlindungan, tetapi jika engkau, perempuan, mengambil tempat yang seharusnya dimiliki laki-laki, engkau kehilangan tudung engkau dan mengekspos diri-mu terhadap sejumlah banyak bahaya apa pun.” Banyak perempuan yang telah mengambil posisi administratif telah membuat kesalahan ini.
Titik yang telah saudara angkat datang ke koneksi tertentu ini, bahwa sifat perkumpulan dari Tubuh, bahwa kita semua adalah anggota satu sama lain, menuntut bahwa tidak akan ada tindakan independen apa pun. Kami menggunakan kata “pekerja bebas” kemarin. Hidup dan pelayanan dan segala sesuatu yang lain dari seorang individu adalah relatif dan bersifat perkumpulan. Prinsip itu terikat dalam Perjanjian Baru dengan bentuk pengakuan yang pasti. Kami mencontohkan kasus pertobatan Paulus dan Ananias sebagai anggota wakil dari perkumpulan lokal di Damsyik kepada siapa Saulus sengaja dikirim oleh Tuhan untuk mendapatkan instruksi-Nya; Tuhan menolak untuk memberikan Saulus instruksi langsung untuk langkah berikutnya. Ananias, sebagai anggota wakil dari majelis itu, masuk dan menumpangkan tangannya di atasnya dan berkata, “Saudara Saulus ...”. Itu adalah tindakan identifikasi dengan perkumpulan secara representatif, membawa dia masuk ke perkumpulan dan di bawah Kepemimpinan dari Tuhan Yesus. Dan jadi, penumpangan tangan adalah sebuah saksi di dalam Perjanjian Baru, bukan dari jabatan gerejawi, tetapi untuk kesatuan Tubuh; setelah pembaptisan, sebuah saksi pada fakta bahwa orang-orang ini tidak hanya individu lagi, tetapi mereka adalah anggota dari satu Tubuh dan berbagi kehidupan perkumpulan, dan Roh perkumpulan, satu Roh dibaptis menjadi satu Tubuh; tidak sekian banyak roh kudus sebagai orang percaya, tapi satu Tubuh. Kemudian penumpangan tangan atas hamba Tuhan seperti Paulus dan Barnabas di Antiokhia; itu adalah pengakuan bahwa pelayanan kepada apa mereka pergi, adalah pelayanan bersifat perkumpulan, tidak independen, tapi pelayanan Tubuh dan perkumpulan orang percaya ini akan pergi keluar dengan mereka. Dan Paulus mempertahankan posisi itu selalu. Ia selalu menginginkan doa-doa mereka, “Aku berharap datang sendiri kepadamu melalui doamu dan penyediaan dari Roh Yesus.” “Dalam segala doa dan permohonan selalu, setiap waktu, dan untuk aku ...”. Semuanya yang ia berada dalam adalah relatif dan bersifat perkumpulan karena ia mengakui keesaan Tubuh.
Sejauh mana Paulus, atau siapa pun juga pergi dan melepaskan diri, mereka keluar dari tudung dan cepat atau lambat, mereka akan bertemu kesulitan di mana mereka tidak akan mampu melewati dan kemudian dengan cara yang sederhana, mungkin tanpa memahami semua kebenaran akan Tubuh, mereka akan menemukan mereka membutuhkan seseorang untuk datang dan berdoa bagi mereka. Mereka datang kembali ke urutan hal-hal dari Tuhan dan pada saat itu Tuhan akan memberikan mereka cahaya tentang Tubuh dan mereka akan melihat mengapa mereka tidak dapat melalui tanpa memanggil masuk doa. Penjelasan sederhananya adalah mendapatkan kepala saudara keluar dari tudung. Ada urutan hal-hal sorgawi yang besar yang Tuhan ingin mereproduksikan di dalam jemaat-Nya, untuk membawa-Nya ke dalam urutan sorgawi. Allah adalah Kepala Kristus, Kristus adalah Kepala Jemaat, dan laki-laki adalah kepala perempuan, dan itu adalah urutan sorgawi direproduksikan melalui hubungan umat Tuhan. Orang tua adalah kepala anak-anak mereka. Ini adalah sesuatu yang lebih dari, “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu,” dan jika anak-anak tidak melakukannya di dalam Tuhan, mereka akan menderita. Di dalamnya adalah pentingnya umat Tuhan yang terkait erat oleh persekutuan rohani dan bahwa mereka pergi ke pelayanan mereka sebagai yang pergi dari perkumpulan. Dan kelemahan masyarakat sebagai yang terpisah dari perkumpulan hanyalah itu, bahwa tidak tanggung jawab rohani yang sama selalu diambil, yaitu, tanggung jawab terus menerus. Urutan Tuhan adalah sebuah perkumpulan.
Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.