oleh T. Austin-Sparks
Bab 2 - Keperanakkan, Di Luar Kemah Keagamaan Tradisional dan Duniawi
Bacaan: Ibrani 12:26-29
Kita kembali ke surat kepada orang Ibrani ini, dan kita dapat mempersempit semuanya ke dalamnya. Pertama-tama, bukankah ada beberapa keberartian yang unik dan indah, pada khususnya, tentang pelestarian surat ini? Saudara lihat, surat ini ditulis untuk waktu tertentu, dan dalam sejarah waktu tertentu itu sangatlah dekat dengan waktu penulisannya. Jika, sebagaimana banyak orang yang percaya, waktu-nya berada di antara zaman 66 dan 70, maka ini adalah waktu yang sangat dekat dengan waktu pemenuhan dari apa yang telah dituliskan; yaitu, surat ini ditulis karena Yerusalem dan agama Yahudi, dalam urutan keberadaan mereka pada saat itu, akan menjadi hancur berkeping-keping dan tersebar sampai ke ujung bumi, surat ini adalah persiapan untuk saat itu, dan hal ini terjadi pada zaman 70. Jadi surat ini, yang ditulis pada waktu yang begitu dekat dengan waktu pemenuhannya, menggenapi tujuannya dalam waktu yang sangat singkat.
Jadi, mengapa surat ini masih berlangsung sampai sekarang? Mengapa surat ini menempati tempatnya sekarang dalam tulisan-tulisan yang dilestarikan dan dilindungi sebagai bagian dari Perjanjian Baru? Kita tahu bahwa beberapa telah hilang. Mengapa Tuhan tidak membiarkan surat ini hilang, melihat bahwa surat ini telah memenuhi tujuannya? Saya berani mengatakan bahwa surat ini hidup sekarang. Ini bukanlah sebuah surat yang tidak memiliki hidup di dalamnya, seolah-olah surat ini telah memenuhi tujuannya dan sekarang bisa dikesampingkan. Surat ini adalah surat yang luar biasa sebagai sebuah dokumen spiritual saat ini. Apakah arti semua ini? Mengapa surat ini dituliskan? Orang Yahudi tertentu telah berpaling kepada Kristus, dan dengan berpaling kepada Kristus, ia telah beralih ke pemenuhan semua pola Yahudi mereka, semua jenis, tokoh-tokoh dan bayangan agama Yahudi, berlalu dari substansi ke kenyataan. Kemudian orang-orang Yahudi bersemangat datang dan berusaha untuk membuatnya sangat sulit bagi mereka. Hal ini berarti pengucilan, boikot, penganiayaan, dan banyak penderitaan; dan upaya besar diluncurkan untuk Kekristenan agama Yahudi, yaitu, untuk menghubungkan Kekristenan dengan agama Yahudi dan melestarikan, memelihara, mengabadikan semua perintah agama Yahudi sehubungan dengan Kekristenan.
Surat ini, seperti yang saudara lihat, ditulis demi menentang gerakan itu, dan demi memperkuat orang-orang percaya dalam iman, dan surat ini menetapkan fakta dalam cara yang sangat komprehensif, bahwa Yesus memenuhi, mewujudkan, melampaui seluruh nilai spiritual dari jenis dan bayangan agama Yahudi, dan menempatkan mereka ke samping, dan bahwa selanjutnya bagi umat Tuhan, ini bukanlah masalah sebuah kemah atau bait suci, sebuah mezbah dan pengorbanannya, imamat dalam giliran dan semua tata-an luar hal-hal, melainkan semua ada di dalam Kristus di sorga, yang memiliki nilai spiritual.
Ini adalah isi surat Ibrani secara singkat. Tujuan-nya langsung. Seberapa jauh surat ini mencapai tujuan-nya, kita tidak tahu. Ada kemungkinan bahwa beberapa dari orang percaya kembali meskipun mereka telah berulang-ulang diperingatkan, dan binasa dengan Yerusalem dan agama Yahudi. Ada kemungkinan bahwa banyak dari mereka diselamatkan oleh surat ini, sehingga ketika Yerusalem, bait suci dan sistem agama Yahudi digoncangkan, seperti yang dikatakan Firman, dan berhenti menetap, kaitan mereka adalah dengan sorga, dengan Kristus yang hidup, bangkit, ditinggikan, dan semua kerugian dari apa yang telah hilang tidak berarti apa-apa bagi mereka. Tujuan langsung telah tercapai. Mengapa mempertahankan surat ini? Mengapa menjaganya tetap hidup? Mengapa melestarikannya? Ini adalah pertanyaan yang harus kita jawab, dan jawabannya adalah bahwa surat ini tidak semata-mata hanya berhubungan dengan suatu waktu dalam sejarah. Surat ini berkaitan dengan kecenderungan yang kekal. Ini adalah sesuatu yang selalu menjadi bahaya bagi umat Allah, baik orang Yahudi maupun orang Kristen. Nilai surat ini pada hari ini adalah bahwa surat ini bukan lagi tertuju pada orang Yahudi, bukan lagi kepada orang Israel tetapi surat ini tertuju pada gereja Kristen, dan inilah sebabnya surat ini hidup, karena Allah tahu bahwa kecenderungan itu adalah sesuatu yang terus-menerus, ke arah mana orang percaya Ibrani tergoda, dan ke arah mana mereka hampir terdorong. Sehingga sesuatu yang sangat jelas muncul. Yang adalah ini: Kekristenan dapat menjadi seperti apa yang telah terjadi dengan agama Yahudi, dan Allah menentang hal ini. Dan hal ini membawa kita kembali ke titik pusat meditasi kita sebelumnya. Ini adalah salah satu pukulan utama Iblis terhadap Tuhan Yesus, dan hasil karyanya pada prinsipnya adalah tradisi. Maksud saya adalah membuat semua hal-hal menjadi suatu sistem yang dijalankan oleh manusia. Nah, ini mencakup banyak dasar, banyak sejarah. Kekristenan telah menjadi pengulangan agama Yahudi. Kekristenan terorganisir hari ini sama persis dengan agama Yahudi ketika surat ini ditulis: hal yang bersejarah, hal yang sistematis, seluruh sistem kepercayaan, kebenaran, doktrin, kegiatan, gerakan, yang sebesar-besarnya hanyalah tiruan dari sesuatu.
Kita datang ke Perjanjian Baru. Terhadap semua yang diajarkan dalam Perjanjian Baru, kita katakan, ini adalah doktrin Perjanjian Baru dan kita dipanggil untuk menganuti doktrin-doktrin ini. Kita tidak akan mencoba untuk menelusuri dasar doktrin Perjanjian Baru. Fundamentalisme telah dengan ini membuat lingkaran di sekitar doktrin Perjanjian Baru, tapi kemudian ada juga banyak yang melampaui itu. Kemudian kita datang ke Perjanjian Baru dan kita melihat bukan hanya doktrin-doktrin tetapi perbuatan, dan kita katakan, Ini adalah praktek Perjanjian Baru. Kemudian kita datang lagi, dan kita melihat kegiatan, apa yang kita sebut pekerjaan yang dilakukan atau yang berlangsung pada zaman Perjanjian Baru oleh para rasul, oleh gereja. Dan kemudian kita datang lagi dan kita melihat apa gereja itu pada zaman Perjanjian Baru. Kita memiliki penyajian gereja seperti apa yang ada di bumi ini.
Sekarang, ke-empat hal ini sejak zaman Perjanjian Baru telah dianuti sebagai suatu sistem dan ditiru: yaitu, telah ada pembentukan doktrin ini ke dalam syahadat, syahadat Kristen, dan hal ini diterima, dan kita katakan, saya percaya akan ini dan itu! Mengapa saudara percaya? Karena hal ini ada dalam Perjanjian Baru. Nah, mungkin ini cukup baik sejauh ini, tapi saudara berlanjut ke luar itu. Ini adalah praktek gereja pada zaman Perjanjian Baru: oleh karena itu kita dapat melakukan hal yang sama. Inilah bagaimana gereja diorganisir (saya ragu akan kata itu, tapi kami akan menggunakannya untuk saat ini) pada zaman Perjanjian Baru. Ini adalah bagaimana gereja muncul menjadi ada, dan bagaimana gereja diperintahkan dan diatur pada zaman Perjanjian Baru, oleh karena itu kita melakukan hal yang sama. Kita memiliki gereja-gereja kita atas dasar itu, kita meniru. Dan kemudian untuk pekerjaan, apapun itu, penginjilan dan semua kegiatan lainnya di samping pekerjaan Kekristenan sebagai sebuah gerakan, kita melihat inilah yang telah terjadi, kita melakukan hal yang sama, kita meniru. Dan sehingga selama berabad-abad hal ini telah menjadi sebuah sistem seperti itu, sebuah tiruan, dan ini adalah apa yang saya maksudkan dengan tradisi.
Ini bisa jadi hanyalah agama Yahudi yang diulangi dalam agama Kristen. Inilah yang disebut agama Yahudi. Ingatlah bahwa agama Yahudi pada satu waktu berasal dari Allah dari sorga; agama Yahudi datang melalui wahyu, dan agama Yahudi datang dalam kekuasaan, dan disertai, sebagaimana surat ini menunjukkan, dengan suara truf, dengan api dan asap, goncangan dan gempa. Agama Yahudi datang disertai oleh Allah sendiri, yang sangat dahsyat, api yang menghanguskan: namun semuanya menjadi demikian, sesuatu yang harus digulingkan, dengan mana Allah harus menggoncangkan bumi. Hal ini menjadi sesuatu yang merupakan dasar perselisihan utama pada zaman para rasul. Pertempuran Paulus berada di bidang agama Yahudi. Ya, suatu hal yang awalnya berasal dari Allah, sekarang menjadi salah satu kesulitan utama Allah, mengakibatkan lebih banyak bahaya daripada nilainya, disisihkan, ditolak. Saudara hanya harus melihat orang Yahudi hari ini dan saudara dapat melihat berapa banyak penghormatan yang Allah berikan pada agama Yahudi yang seperti itu. Nah, Kekristenan datang dari Allah, dari sorga, dan surat ini mengatakan bahwa agama Yahudi datang melalui manusia, tetapi iman itu datang dari Anak Allah sendiri. Itulah perbandingannya. Dia yang kemudian berbicara di bumi, Musa; berapa lebih banyak lagi dalam kasus-Nya yang berbicara dari sorga. “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi … maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya …”; namun bahaya dan kemungkinan dan kecenderungan sama persis dalam kedua kasus ini, akhirnya bisa saja sama, dan Allah akan menggoncangkan Kekristenan hingga ke fondasinya, bahwa Kekristenan akan dihancurkan seperti apa yang telah Dia lakukan dengan agama Yahudi. Ini adalah kesaksian yang ada di sini. Ya, semua syahadat kita, semua imitasi kita dari Perjanjian Baru. Allah tidak pernah bermaksudkan untuk menjadikan semua yang adalah milik-Nya di zaman ini hanya sebagai imitasi. Dia sungguh bermaksudkan untuk menjadikan semuanya hal yang nyata. Perbedaan antara apa yang nyata dan yang tradisional adalah antara hidup dan mati. Tradisi berada dalam satu dunia dan hidup berada dalam dunia lain. Semua tergantung sepenuhnya pada apakah hal ini duniawi atau sorgawi.
Saya terkesan dengan kalimat ini, “… sebagai hal yang dibuat …”; yaitu, hal-hal yang tergoncangkan, yang lenyap. “Hal yang dibuat”; imitasi akan selalu menjadi sesuatu yang dibuat. Yang asli tidak pernah dibuat: yang keluar dari Allah sendiri. Lalu apakah kebenaran? Apakah yang Allah inginkan? Nah, saudara beralih ke awal surat ini dan semuanya menjadi sangat jelas sejak awal. “Allah, yang pada zaman dahulu berulang kali berbicara dengan perantaraan nabi-nabi dalam pelbagai bagian dan cara, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.” Hal ini bukan hanya apa yang Yesus katakan: ini adalah siapa Yesus. Wahyu bukanlah dari sesuatu, wahyu adalah wahyu-Anak, dan jika saudara mengejar pikiran ini – dan saudara harus berusaha untuk dapat mengikutinya dengan erat – lebih ke dalam surat ini, saudara akan menemukan bahwa kata ini “Anak” adalah suatu istilah, bukan hanya penunjukan pribadi. Kata ini adalah milik-Nya dengan cara yang unik, dengan cara tertentu dan khas, dengan cara di mana ada kepemilikan yang tidak dimiliki oleh yang lain, dan namun di dalamnya ada sesuatu yang merupakan hal yang disampaikan, dan Allah berbicara, yang terutama, tertuju pada Anak dalam kemutlakan dan finalitas Anak-Nya.
Lalu tidak lama kemudian saudara menemukan diri saudara sedang terlibat dengan pemikiran sekunder; akan keterkaitan Anak dengan bangsa, dan membawa keluar dari bangsa anak-anak, dan membawa mereka ke dalam kemuliaan, sehingga menjadi sebuah masalah keluarga, “Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi …”; “… membawa banyak orang kepada kemuliaan …”; “… Ia tidak malu menyebut mereka saudara …”. Dan kemudian saudara berlanjut dari apa yang terletak di antara, dan saudara datang ke pasal 12: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan … karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” Kita memberikan hormat kepada ayah daging kita: berapa banyak lagi yang harus kita berikan kepada Bapa dari roh kita. Di sana saudara telah sampai ke inti hal ini. Apakah inti sari dari Kekristenan yang hidup? Apakah yang Allah inginkan, yang akan menetap, yang akan abadi, yang akan memuaskan hati-Nya, yang akan memenuhi semua keinginan-Nya, dan yang akan menjadi alasan dari goncangan-Nya akan langit dan bumi demi menyingkirkan semua yang lain? Ini adalah keperanakkan.
Di dalam keperanakkanlah kita memiliki semua yang Allah maksudkan, dan jadi di sini saudara dapat melihat bahwa ini adalah masalah hidup bersatu dengan Anak Allah yang hidup, yang dibangkitkan dari maut dan ditinggikan ke tangan kanan Allah: karena inilah apa yang pasal ini katakan. “Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan, “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?” Berpalinglah ke kitab Kisah Para Rasul, pasal 13 dan ayat 33: “Dia membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis, Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.” Sekarang, Dia adalah Anak Allah dari kekekalan, Dia adalah Anak Allah ketika Dia dilahirkan di Betlehem, Dia adalah Anak Allah di perairan Yordania, dibuktikan di sana, tapi di sini adalah sesuatu yang unik, yang berkaitan dengan-Nya dalam Keperanakkan: Dia dinyatakan, kata Paulus, Anak Allah yang berkuasa menurut Roh kekudusan oleh kebangkitan dari maut. Allah membangkitkan-Nya, seperti yang ada tertulis, “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.”
Ada Keperanakkan yang berhubungan dengan kebangkitan-Nya yang memiliki arti penting, karena ketika Yesus mati (kalau boleh saya katakan seperti ini), itu merupakan akhir dari segalanya, segalanya yang berkaitan dengan pikiran dan niat dan tujuan Allah. Jika Yesus tetap mati, semua tujuan kekal Allah akan berhenti. Ketika Allah membangkitkan-Nya dari antara orang mati dan Dia hidup kembali, ini adalah Keperanakkan, tetapi ini adalah Keperanakkan dengan cara yang inklusif. Semua tujuan dan pikiran dan niat Allah bangkit hidup kembali, memiliki kenyataan-nya, dan prinsip Keperanakkan ini adalah suatu hal yang berkaitan, adalah hal keluarga, bahwa Dia tidak harus menjadi satu-satunya yang diperanakkan tetapi menjadi yang pertama diperanakkan; bahwa Dia harus menjadi anak sulung dari antara orang mati, bahwa Dia harus menjadi sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal, “Membawa banyak orang kepada kemuliaan.” Dan sehingga Keperanakkan memiliki makna yang sangat luas dalam kebangkitan Tuhan Yesus.
Nah kemudian, Keperanakkan mewujudkan, seperti yang dapat saudara lihat, semua pikiran Allah, semua tujuan Allah, semua yang telah Allah tahbiskan dan maksudkan sebelumnya. Anak-Nyalah yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Sekarang Roh Anak Allah, Anak yang bangkit dan hidup ini, diberikan kepada orang percaya demi mewujudkan semua niat dan pikiran Allah di dalam gereja, dan ini adalah metode Allah. Metode Allah bukanlah dengan memanggil saudara dan saya untuk menerima doktrin-doktrin tertentu, menganut hal-hal tertentu yang ditetapkan sebagai kebenaran Perjanjian Baru, untuk bertindak dengan cara tertentu Perjanjian Baru, dan melakukan berbagai jenis pekerjaan tertentu Perjanjian Baru. Hal Allah yang inklusif adalah bahwa saudara dan saya harus menerima Roh Anak-Nya, dan sejak saat itu semuanya berada di dalam tangan-Nya. Kita tidak mengambil apapun dari luar; semuanya dimulai dari dalam. Dan siapapun yang hanya mengambil kebenaran Kekristenan seperti yang ada di dalam Perjanjian Baru dari luar, menerimanya, mengadopsinya, dan menyetujuinya, akan menjadi seorang Kristen tradisional dan seorang Kristen yang mati, dan siapapun yang mencoba untuk menyesuaikan diri dengan tata-an hal-hal dalam Perjanjian Baru, telah menempatkan diri mereka sendiri ke dalam cetakan, pakaian dan mereka hanya akan masuk ke dalam apa yang Perjanjian Baru gambarkan sebagai “perbuatan-perbuatan yang sia-sia.” Semua yang mencoba untuk melakukan pekerjaan Tuhan, karena pekerjaan itu telah dilakukan, dan pekerjaan itu dilakukan dengan cara itu, di dalam Perjanjian Baru, akan menemukan bahwa mereka memiliki perjalanan yang panjang sehubungan hal kekuasaan yang dapat digunakan untuk memenuhi tuntutannya. Kecuali Anak Allah melakukan semua itu, dan itu dari dalam, pada akhirnya semuanya akan hilang, akan tergoncangkan, dan akan gagal untuk dimiliki. Semuanya menjadi batiniah oleh Keperanakkan. Kristus adalah jumlah total dari pikiran Allah, keinginan Allah, maksud Allah.
Dengan Roh keperanakkan yang berdiam di dalam, pikiran-pikiran itu, keinginan-keinginan itu, niat-niat itu menjadi suatu hal yang batiniah di dalam orang percaya, dan kemudian sejarah rohani kita yang nyata dimulai. Apakah sejarah spiritual? Sejarah spiritual bukanlah apa yang kita percaya sebagai doktrin; tidak ada sejarah dalam itu sama sekali. Sejarah spiritual bukanlah apa yang kita lakukan sebagai praktek. Tidak ada sejarah dalam itu. Sejarah spiritual adalah pengujian kita, percobaan kita dalam kaitannya dengan pikiran, keinginan dan niat Tuhan.
Ini adalah hal yang sulit untuk dipahami. Bagaimana saya bisa menjelaskannya kepada saudara? Rasul Paulus, setelah ia bertemu dengan Yesus dari Nazaret di jalan Damaskus, pergi ke Saudi untuk dua atau tiga tahun. Dia mendapatkan hal-hal baru yang dinyatakan di dalam dia oleh pernyataan Anak Allah di dalam dia. Pikiran Allah dalam Kristus, maksud Allah dalam Kristus diwahyukan kepadanya. Sampai saat itu, Paulus telah mengejar jalur yang ditentukan oleh persetujuan luar. Jika agama Yahudi berkata bahwa hal tertentu harus dilakukan, karena agama Yahudi mengatakannya, Saulus melakukannya. Dia menyesuaikan dirinya dengan sistem luar. Ini adalah sesuatu yang diterapkan. Tapi sekarang seluruh inisiatif telah diambil dari tangannya, otoritas telah diambil darinya, dan dari sistem. Sekarang hubungannya dengan Yesus dari Nazaret yang hidup dan bangkit berarti bahwa ia tidak bisa lagi mengadopsi jalur hidupnya sendiri, mengikuti pikirannya sendiri, diatur oleh perintah atau sistem luar. Meskipun hal yang awalnya datang melalui dan dari Allah tidak lagi bisa menjadi hal yang mengaturnya dalam hidup, hal ini sekarang adalah, “Tuhan, apa yang Engkau ingin aku lakukan?” Lalu ada Ketuhanan baru, penguasaan baru, dan di sisinya ada penjara baru, dan ia akan diuji sepanjang hidupnya dengan dasar itu. Dia memiliki Perjanjian Lama, tapi saya menantang saudara untuk menemukan dalam Perjanjian Lama apa yang Paulus temukan di dalamnya, tanpa wahyu khusus dari Roh Kudus. Saya bisa memberikan saudara satu atau dua bagian yang dikutip oleh Paulus, dan menanyakan apakah saudara bisa melihat hal itu dalam Perjanjian Lama. Di setiap garis dan dasar alami terdapatkan pembenaran untuk apa yang lawan-lawannya katakan, bahwa dia hanya membaca ke dalam Perjanjian Lama ide-nya sendiri. Tapi kami tidak percaya itu. Dengan penerangan spiritual saudara dapat melihat bahwa inilah yang dimaksudkan Allah, tetapi ini adalah hal yang luar biasa bahwa Allah bermaksud begini: hal ini tidak pernah tampak seperti itu sama sekali. Agama Yahudi berkata bahwa Allah mengatakan hal ini berarti begini. Maka sekarang Paulus, kau akan diuji oleh pikiran Allah sebagaimana yang telah ditafsirkan dalam hatimu oleh Roh Anak Allah.
Hal ini membawa kita kembali ke pasal pertama dari surat kepada orang Ibrani, Yesus Kristus, Anak Allah, adalah Tuhan yang mutlak, dan ketuhanan itu harus memiliki ekspresinya di dalam orang percaya di dalam kuasa Roh Kudus, sehingga orang percaya tidak diatur oleh apa pun kecuali Roh Kudus, Roh Kristus yang hidup, yang dimuliakan, dan ini adalah satu-satunya cara yang aman; ini adalah satu-satunya cara yang benar. Hal ini telah dibuat sedemikian jelasnya, dengan bukti berlimpah di dalam Firman. Saudara amati keseluruhan surat ini dan lihatlah apa yang dikatakan tentang perjanjian baru, misalnya. Dan kemudian saudara mengambil bagian lain dari Perjanjian Baru yang berhubungan dengan perjanjian baru, seperti surat kedua kepada jemaat Korintus, dan lihat apa perjanjian baru itu. Nah, ini dikutip dari Yeremia 31:31: “Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda.” Apakah sifat dari perjanjian baru itu? “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka.” Paulus berkata dalam 2 Korintus, “Ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.” Orde baru ini adalah penulisan secara batiniah dari Roh Allah ke dalam hati umat-Nya mengenai apa yang Dia inginkan. Yohanes menulis suratnya dan mengatakan, “Di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu …” Saudara berkata, hal ini sangat berbahaya; hal ini membuat semua orang menjadi hukum bagi diri mereka sendiri; hal ini menyisihkan Firman Allah ke satu sisi. Janganlah berpikir demikian. Hanya ada satu Roh, bukan banyak Roh Kudus sebanyak orang yang menerimanya. Roh Kudus tidak akan pernah membawa kita menjauh dari Firman Allah, tapi Dia akan memenuhinya dalam diri kita, dan kita akan mengetahui Firman Allah seperti yang tidak akan pernah kita ketahui dengan mengaplikasi dan mempelajari-Nya dengan sangat rajin; dan percayalah, tidak ada kehidupan yang diatur Roh Kudus yang bertentangan dengan Firman Allah pada titik apa pun. Karena hal lain inilah, maka pembacaan setiap bagian dari Firman Allah menghasilkan seratus atau lima ratus atau seribu interpretasi, aplikasi dan praktek yang berbeda itu. Ada perbedaan nyata antara apa yang dibuat dan apa yang tidak dibuat. Yang dibuat adalah mekanik, yang tidak dibuat adalah organik; hidup.
Sehingga pikiran dan niat Allah menjadi dasar pengujian bagi orang percaya. Oh baiklah, Allah memiliki rencana, dan Dia tidak mengungkapkan semua rencana-Nya kepada kita sekaligus: tapi sejauh Dia bersangkutan, sebagai aturan – bahkan dengan hamba-Nya yang paling setia, suci dan penuh pengorbanan – adalah langkah berikutnya. Dan lalu Paulus, dengan semua wahyu-nya, dan semua penglihatan-nya, dan semua perjalannya dengan Allah, dan semua pengetahuan-nya tentang Tuhan, hanya akan diizinkan untuk pergi ke perbatasan suatu negara dengan perasaannya sendiri bahwa itu adalah arah-nya, yaitu dari mana panggilan datang, di mana kebutuhan berada, dan ini adalah apa yang harus dilakukan. Ya, dia adalah seorang yang setia, dia adalah seorang yang suci, tetapi dia telah berpikir bahwa ini adalah gerakan saat ini, ini adalah arah saat ini, ini adalah di mana kebutuhan berada saat ini, ini adalah di mana panggilan datang, dan di tempat inilah dia mendapat petunjuk dari Tuhan malam itu bahwa semuanya berada di arah yang sama sekali lain, dan ketika dia menjelaskan hal ini, ia berkata: “Sesungguhnya kesimpulan …” (Artinya, “menarik kesimpulan.”) Dan sehingga ia meninggalkan semua hal yang sebelumnya memiliki keyakinan yang kuat dan argumen terbaik, dan pergi ke arah lain seperti yang ditunjuk oleh Tuhan. Dia telah diuji untuk diketahui apakah ia akan mengikuti perintah luar, perintah dari penampilan yang terlihat dan suatu kebutuhan yang tampaknya ada, atau apakah suara Roh dalam dirinya yang akan mengaturnya.
Sekarang kita dapat mengatur gerakan kita, membaring rencana kita, menyusun skema kita. Kita bisa menjejerkan semuanya sesuai dengan Perjanjian Baru dan hal ini menjadi sesuatu yang mati, yang tidak efektif. Allah Maha Pemurah, Allah murah hati, dan Allah berdaulat, dan sejauh mana ada pengabdian kepada-Nya, dan sejauh mana kepentingan-Nya ada di hati kita, dan sejauh mana ada kemungkinan untuk mencapai sesuatu untuk Dia, Dia memberkati; tetapi ini bukanlah intinya sama sekali. Intinya adalah, bisakah Allah pergi sampai selamanya dengan ini? Apakah ini pada akhirnya jalan Allah, pikiran Allah? Tidak-kah akan banyak dari semua ini hilang ketika goncangan datang? Inilah intinya. Masalahnya sekarang adalah apa yang Allah sendiri melalui Roh Anak-Nya lakukan dalam cara yang hidup. Setiap kehidupan, dan setiap perakitan harus dibentuk secara langsung dan segera atas dasar ekspresi hidup dari pemikiran Allah, dan pikiran itu ditempa ke dalam kehidupan oleh pengujian. Sebuah pikiran dari Allah, pikiran ilahi tidak cukup. Hal ini tidak cukup untuk membawa kita melaluinya. Tidak cukup bagi kita untuk dapat bertindak. Pikiran itu harus dapat menguji kita, mencoba kita, sampai kita dibentuk oleh pikiran itu. Saudara sedang berurusan dengan prinsip yang luar biasa. Tidak cukup bagi saya untuk mengatakan kepada saudara bahwa Firman Allah berarti begini, dan bagi saudara untuk mengambilnya dan segera, dalam menerimanya, mencoba untuk membuatnya menjadi bagian dari peraturan-peraturan saudara untuk hal-hal. Mungkin ini adalah kebenaran, saudara mungkin harus mempercayainya, saudara mungkin harus menyesuaikan diri kepadanya, saudara mungkin harus menaatinya, tetapi Firman ini belum menjadi kekuatan yang hidup dalam diri saudara sampai saudara telah diuji di atasnya, dicoba di atasnya, dibawa melalui api olehnya, dan bahwa pikiran Allah itu telah menjadi bagian dari diri saudara sendiri, bahwa saudara telah dibentuk sesuai dengan-Nya dalam persatuan yang sempurna dengan Tuhan yang hidup. Hanya dengan demikian kehidupan orang percaya berubah menjadi ekspresi hidup pikiran-pikiran dan keinginan dan maksud Allah. Dengan demikian gereja dibentuk. Saudara tidak bisa meniru metode apostolik. Roh Kudus harus melakukan ini. Ia harus membentuk gereja.
Saudara lihat perbedaan antara sistem tradisional, apakah itu agama Yahudi atau agama Kristen, dan makhluk hidup sepanjang waktu dengan cara yang hidup datang keluar dari Kristus sendiri oleh Roh Kudus, Roh Kudus sendiri yang melakukannya. Nah, ini akan berharga sesuatu. Lihat apa artinya bagi orang-orang ini. Pada akhir surat ini saudara tiba ke kata ini: “Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang. Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.” Kemah itu adalah agama Yahudi, dan Dia menderita di luar pintu gerbang kemah karena Dia menolak agama Yahudi dan teguh berdiri untuk pernyataan semua pikiran Allah dalam Diri pribadi-Nya sendiri. Dia mengumpulkan segala sesuatu ke dalam Pribadi-Nya sendiri, “Aku adalah Aku.” Kristus adalah jumlah penuh dan perwujudan dari semua pikiran dan jalan Allah, dan Dia mengambil tempat agama Yahudi, dan Dia, oleh karena itu, menolak agama Yahudi dan menderita di luar perkemahan. Mari kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan.
Jika, seperti yang kita katakan di awal, pelestarian surat ini memiliki kepentingan apa pun sama sekali dari sudut pandang Allah, maka maknanya adalah bahwa hal ini berlaku untuk kecenderungan yang sama dalam agama Kristen seperti yang ada dalam agama Yahudi. Apa masalahnya? Jika saudara akan mengambil jalur ini, saudara akan menolak agama Kristen terorganisir, akan menolak Kekristenan sebagai sistem tradisional, akan menolak orde hal-hal yang dibuat, dan akan, oleh karena itu, menderita hinaan dan berada di luar kemah menanggung kehinaan-Nya. Dengan kata lain, sejalan dengan apa yang telah kita katakan sebelumnya, kita akan segera berhadapan dengan kekuatan pertentangan untuk menghentikan apa yang telah datang melalui kematian dan kebangkitan dan pemuliaan Tuhan Yesus, hal-hal sorgawi. Bukankah hal ini menyedihkan bahwa orang-orang ini bertemu melalui orang bersejarah Allah, orang-orang yang mengaku memiliki Firman, yang mengaku sebagai umat pilihan, sebagai yang diberkati Tuhan? Hal ini selalu demikian. “Musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.” Jangan membataskan ini ke batas keluarga di mana hanya ada satu orang Kristen di tengah-tengah keluarganya yang bukan orang Kristen. Ini bukanlah intinya sama sekali. Ini adalah rumahnya sendiri, rumah tangga Kristen. Saudara akan bertemu dengan pertentangan untuk apa yang telah datang dari sorga sebagai hal sorgawi; saudara akan bertemu dengan pertentangan di antara mereka yang adalah orang-orang tradisional Allah dalam dispensasi ini. Hal ini akan menjadi demikian. Hal inilah yang akan menjadi harga dari perjalanan dalam hidup dengan Tuhan dan bukan dengan manusia, mengetahui Tuhan untuk diri saudara sendiri.
Sekarang apa yang akan menjadi bentuknya? Mengapa semua perbedaan ini, pemisahan ini? Nah, saudara lihat, hal tersebut sangat sulit untuk dimengerti, namun fakta ini menatap tepat di wajah saudara bahwa Kekristenan terorganisir seperti sekarang ini, tidak dapat mengerti apa pun yang tidak terorganisir, yang tidak diiklankan, yang tidak dijalankan. Kekristenan ini harus memiliki nama yang membawa arti dalam, yang berarti pengaruh. Jika saudara dapat menarik orang yang memiliki jabatan, saudara akan memiliki jaminan keberhasilan untuk perusahaan Kristen saudara. Dan sehingga surat-surat dan jabatan adalah syarat yang diperlukan demi keberhasilan pekerjaan Tuhan. Saudara harus menulisnya di pers, saudara harus memberikan laporan tentangnya, saudara harus mendapatkan beberapa jenis pengembalian yang dapat orang baca, dan katakan, ini adalah hal yang sukses. Jika saudara tidak bisa melakukan itu, semuanya akan gagal. Mereka katakan, saudara harus beriklan, saudara harus memiliki publisitas, saudara harus mengatur, saudara harus membawa semua hal ini untuk mendukungnya, untuk melanjutkannya. Jika saudara tidak melakukan satu pun dari semua ini; jika saudara tidak pernah terdengar di media massa; jika saudara tidak pernah memiliki laporan; jika saudara tidak pernah memiliki nama; jika tidak ada apa pun sama sekali yang keluar dalam cara publik bagi orang untuk dapat memperhitungkannya, apa vonis dari agama Kristen terorganisir? Tidak ada apa pun yang dilakukan. Saudara tidak melakukan apa-apa. Ini adalah suatu-bolongan-di sudut semacam itu. Apakah itu benar? Apa yang harus kita katakan akan hal ini? Ada ketidakberadaan yang mencolok akan semua itu pada awalnya, dan manifestasi kekuasaan yang luar biasa, kemajuan, efektivitas, sehingga tidak ada yang bisa berdiri di tengah jalan. Kita hanya harus menyimpulkan, kita didorong ke ekstremitas ini, bahwa Tuhan dapat melakukan pekerjaan-Nya sendiri. Telah terbukti bahwa Tuhan yang bangkit mampu untuk melaksanakan pekerjaan-Nya sendiri, Roh Kudus tahu bagaimana cara mengelola sesuatu. Sungguh penemuan yang mengejutkan! Maafkan ironi saya. Saya katakan, ini adalah apa yang Ibrani 12:26-28 terpaku pada. “Aku akan menggoncangkan bumi dan langit”; apa yang dapat digoncangkan akan tergoncangkan; apa yang tidak tergoncangkan akan tinggal tetap; dan apakah itu? Ini adalah apa yang telah Allah lakukan. “Apapun yang Allah lakukan, hal itu akan menjadi selama-lamanya.” Apa yang Allah lakukan dilakukan-Nya dengan cara spiritual; hal ini adalah spiritual, sorgawi, abadi.
Ini mungkin akan menempatkan saudara ke dalam posisi yang tidak jelas, yang membinggungkan, tidak tahu di mana saudara berada, tapi saya tidak punya keraguan tentang kebenaran dari pesan ini. Jika saudara merasa saudara tidak dapat menerimanya; jika saudara tidak setuju; jika saudara memberontak; jika saudara merasa hal ini memotong bersih semua pelatihan saudara, semua penerimaan saudara; jika saudara merasa bahwa hal ini bertentangan dengan semua yang saudara tahu, semua yang saya minta pada saudara adalah kejujuran dengan Allah. Saya meminta saudara untuk datang dan meminta-Nya untuk membukakan kepada saudara arti dari surat kepada orang Ibrani, mengapa surat ini dituliskan, apa maknanya, mengapa Allah telah melestarikannya, apa aplikasinya untuk saat ini. Berurusanlah dengan jujur dengan Tuhan. Tolong jangan pergi panas dalam roh, bertentangan; jangan baringkan hal ini di depan manusia siapapun. Setidaknya berikanlah Allah kesempatan. Ini mungkin akan sangat mahal, mungkin saudara harus siap untuk menerima posisi bahwa pekerjaan terbesar Allah melalui saudara adalah sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang rahasia, sesuatu yang tak seorang pun dapat membacanya, mungkin tidak ada yang bisa melihat apa yang sedang terjadi; dan ini adalah pekerjaan terkuat yang Tuhan lakukan. Tapi, oh, kehidupan alami ini – bagaimana ia harus melihat, bagaimana semuanya harus menjadi. Itulah intinya. Di mana salib telah melakukan tugasnya untuk membunuh kecanduan alami kita untuk memiliki perasaan, suatu tempat dalam hal-hal Allah, tidak siap untuk Allah untuk melakukan pekerjaan-Nya melalui kita tanpa kedatangan kepribadian kita ke dalamnya.
Semoga Tuhan memberikan kita interpretasi-Nya sendiri, memberikan kita kejujuran hati, dan menunjukkan kepada kita makna-Nya karena Ia telah membawa kita ke pertimbangan ini.
Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.