oleh
T. Austin-Sparks
Bacaan: Keluaran 40.
Kita memiliki di dalam kitab Keluaran ini, dalam bentuk yang sangat komprehensif dan belum mengkristal, penyataan dalam bentuk sebuah rahasia – yaitu, melalui jenis dan simbol dan perumpamaan – tentang pikiran dan rencana kekal Allah.
Kita tidak boleh melihat pada Perjanjian Lama sebagai sesuatu yang telah terjadi – berabad-abad yang lalu, beberapa sejarah, sesuatu yang berkaitan dengan orang-orang bangsa Yahudi, dengan Israel, dan sesuatu yang darinya, tentu saja, kita mengambil pelajaran bagi kehidupan kita sendiri sekarang hari demi hari. Jika kita membubarkannya seperti itu, kita kehilangan seluruh objeknya, dan nilainya menjadi sangat terbatas. Kita harus menyadari bahwa pikiran Allah adalah pikiran yang kekal, dan bahwa mereka tidak hanya berlaku untuk satu waktu. Mereka keluar dari kekekalan, mereka melewati waktu, dan mereka pergi ke dalam kekekalan. Dan pikiran itu mengatur dan membentuk seluruh perjalanan sejarah dan dimaksudkan untuk diwujudkan sepenuhnya, dan dimanifestasikan di dalam bentuk nyatanya di masa-masa yang akan datang. Nasehat-nasehat Allah, seperti yang Paulus katakan, sejak sebelum dunia dijadikan, sekarang sedang dikerjakan: “yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya”. Nasehat-nasehat itu sedang dikerjakan sekarang, dan nasehat-nasehat itu akan disempurnakan dan ditampilkan, sekali lagi, seperti yang dikatakan Paulus, di masa-masa yang akan datang. Sehingga di dalam kitab Keluaran kita memiliki nasehat-nasehat kekal, pemikiran-pemikiran kekal yang diungkapkan dalam bentuk apa yang Paulus sebut “rahasia”. Artinya, hal-hal rahasia yang tidak tertutup, tersembunyi dari persepsi. Arti sebenarnya tidak dirasakan di dalam Perjanjian Lama, tetapi maknanya ada di sana.
Kita harus mengenali bahwa ketika Paulus mengatakan hal itu tidak diberitahukan pada generasi-generasi lain, ia tidak bermaksud bahwa hal itu tidak ada di sana. Itu ada di sana, itu ada di sana di mana-mana, tetapi tidak dikenali. Pengetahuan kita tentangnya sekarang adalah karena kita memiliki penerangan keseluruhannya oleh Roh Kudus, dan dengan demikian segala zaman dan semua dispensasi terbuka menjadi terang dengan isi dan makna penuhnya di dalam dispensasi yang merupakan dispensasi utama dari semuanya, dan itulah dispensasi yang kita tinggali; dispensasi Roh Kudus untuk menyatakan tujuan penuh Allah.
Berikut adalah rencana dan pikiran Allah yang kekal, yang dinyatakan dengan cara ini melalui jenis dan simbol dan perumpamaan di dalam arti kata “rahasia”, hal yang tersembunyi.
Pikiran dan rencana dari kekekalan ini memiliki hubungan ganda: pertama, seluruhnya-termasuk, terutama mengenai Anak Allah, Yesus Kristus, yang Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada; dan kedua tentang jemaat-Nya. Kedua hal itu dikemukakan dengan sangat jelas dan sangat pasti di dalam kitab Keluaran ini.
Sekarang, jika kita menginginkan sebuah bagian yang sangat konkret namun sangat komprehensif dari Kitab Perjanjian Baru untuk mencakup semua itu, kita memilikinya di dalam Efesus 1:17-19. Ini mencakupi segalanya:
“dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya.”
Kita dapat meninggalkannya di sana, meskipun keseluruhan surat ini, sedikit demi sedikit, adalah pengungkapan, wahyu dari apa yang kita miliki dalam rahasia di dalam kitab Keluaran. Ini adalah Kristus dan jemaat-Nya, dan tempat mereka di dalam rencana kekal Allah.
Mengenali objek dari kitab itu, dan bahwa kita, di dalam dispensasi ini lebih dari pada orang-orang di dispensasi lain mana pun yang telah berlalu, terikat dengan wahyu ini, kita hari ini berada di dalam kitab Keluaran, dalam makna dan nilainya yang kekal dan esensial. Israel ada di dalam kitab Keluaran secara sementara dan duniawi. Kita berada di dalamnya secara kekal, dan semua yang ada di sini mempengaruhi kita dengan cara yang belum pernah mempengaruhi orang-orang sebelumnya, membawa kita pergi ke luar ke alam dan jangkauan hal-hal yang jauh melampaui apa pun di dalam sejarah dunia ini. Dan apa yang ada di sini begitu berlaku pada kita sehingga di zaman yang akan datang, segala pemikiran Ilahi yang ada di balik kitab ini harus dinyatakan dan diungkapkan di dalam kita, di dalam jemaat yang merupakan tujuan utama dari aktivitas Tuhan di dalam dispensasi ini. Melihat itu, kita dapat memecahkan pengungkapan pikiran-pikiran Allah ini menjadi gerakan-gerakan utamanya.
Yang pertama, tentu saja, adalah penebusan yang ada di dalam Kristus Yesus. Saudara berurusan dengan seluruhnya dari dua sisi:
(1) Penebusan dari Dunia dan Kerajaan Iblis
Pertama-tama saudara melihat Kristus, Kristus menebus dan Kristus Penebus. Saudara melihat sarana dan metode kegiatan penebusan-Nya, penebusan oleh Darah-Nya, penebusan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Saudara melihat penebusan yang ada di dalam Kristus Yesus. Dan kemudian saudara melihat jemaat dalam tipe, dalam gambar, ditebus; umat Tuhan, umat yang dipilih, umat pilihan, ditebus. Pertama, ditebus dari Mesir, yaitu, dari dunia sebagai kerajaan kegelapan dan kerajaan Iblis. Penebusan itu bersifat individu dan korporat. Setiap orang harus mengambil seekor domba. Itu harus menjadi penerapan dan aplikasi individu, tetapi sejauh mana suatu bangsa bersangkutan melalui tindakan individu itu, itu menjadi hal yang korporat, sehingga efek dan hasil akhirnya adalah sebuah jemaat keluar.
Kita tidak boleh kehilangan tempat individu dalam terang jemaat, dan kita tidak boleh kehilangan terang jemaat dengan menjadi sekedar individualistis. Kita harus ingat bahwa keselamatan, sementara ini adalah penerapan individu, di dalam pemikiran penuh Allah ini adalah korporat; yaitu, keselamatan terkait dengan seluruh Tubuh, jemaat, dan tidak ada individu sebagai individu yang dapat masuk ke dalam tujuan penuh Allah. Itulah sebabnya mengapa dua orang yang sepenuhnya mengikuti Tuhan, dan di atas dasar mereka sendiri bisa dikatakan telah menguasai negeri itu, Yosua dan Kaleb, harus pulang kembali dan menunggu yang lainnya. Mereka harus kembali ke padang gurun sementara seluruh generasi itu mati, dan Allah memiliki jemaat yang baru, dan mereka masuk bersama jemaat itu. Mereka tidak dapat mewarisi sendirian sebab pemikiran Allah adalah jemaat yang mewarisi dan bukan individu-individu seperti itu. Saudara harus mendapatkan seluruh jemaat masuk ke dalamnya. Ini bersifat individu dalam penerapan tetapi ini bersifat korporat dalam maksud penuh Allah. Itu adalah satu sisi penebusan; ini adalah penebusan dari.
(2) Penebusan bagi Allah
Sisi lainnya adalah penebusan bagi Allah. Nyanyian mereka yang ditebus di dalam kitab Wahyu adalah, “… dan telah membeli mereka bagi Allah.” Jadi saudara menemukan bahwa ketika orang-orang ini ditebus dari dunia, maka mereka dikuduskan, dan mereka dikuduskan oleh hari raya roti tidak beragi. Dan roti tidak beragi berarti mengesampingkan seluruh kehidupan alami, ragi kehidupan alami, daging, dengan semua keinginan alami, kepentingan alami, segala perhatian daging, semua milik ciptaan lama. Itulah ragi yang dihilangkan dan dikesampingkan, dan roti tidak beragi-lah yang berarti bahwa tidak ada fermentasi dari kehidupan ciptaan lama yang alami di dalam tujuan Allah. Itu harus dikesampingkan. Ini adalah kekudusan bagi Allah; ini bukan hanya pembebasan dari dunia, tetapi juga pembebasan dari diri sendiri.
Setelah penebusan dari dunia itu, dan penebusan bagi Allah, saudara memiliki hidup di dalam Roh. Mereka semuanya telah dibaptis, kata rasul Paulus, menulis kepada jemaat di Korintus, ke dalam Musa di awan dan di laut. Awan adalah ciri khas dari Roh Kudus yang datang untuk menguasai umat Tuhan, dan saudara memiliki jenis Roh lain yang menandai bahwa mereka dipanggil oleh penebusan dari dunia, penebusan bagi Allah, ke dalam kehidupan di dalam Roh. Artinya, dengan kata lain, kehidupan yang sorgawi dalam segala hal.
Sekarang, tidak lama setelah mereka keluar, ditebus bagi Allah, pertanyaan tentang air muncul, dan mereka datang ke Mara, dan di sana itu menjadi masalah hidup dan mati. Tuhan, di dalam apa yang adalah sosok Salib, sepotong kayu yang dilemparkan ke dalam air, menyelamatkan hidup mereka dengan air itu, dan saudara memiliki di sini saran pertama bahwa kehidupan umat ini dipisahkan bagi Allah oleh Salib harus menjadi hidup yang dipelihara oleh Roh Kudus, dihidupi menurut dan di dalam Roh. Dan kemudian dalam tiga hari, pertanyaan tentang makanan muncul, dan manna diberikan dari sorga, sekali lagi menunjukkan bahwa kehidupan umat ini yang ditebus bagi Allah harus dipertahankan dari sorga, suatu persediaan sorgawi untuk kehidupan mereka di sini. Itulah hidup di dalam Roh. Ini adalah sorgawi pada dasarnya; ini adalah sorgawi dalam pemeliharaannya. Saat ini sekali lagi pertanyaan tentang air akan muncul dalam hubungan baru, tetapi sekali lagi ini adalah melalui Salib bahwa hidup mereka dibawa ke dalam kepenuhan di dalam Roh.
Sekarang saudara melihat pada awalnya saudara memiliki pendirian bahwa ini harus menjadi hidup oleh Roh. Saat ini batu karang yang terpukul akan membawa kebenaran itu lebih jauh. Salib-lah yang selalu menjadi dasar bagi kehidupan Roh Kudus, tetapi oleh batu karang yang terpukul itu akan ada sumur yang memancar, dan itu membawa saudara kepada Yohanes 4: “Air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” Sehingga ketika Musa memukul batu karang itu dan air menyembur keluar, maka Israel bernyanyi. Itu adalah nyanyian sumur: “Berbual-buallah, hai sumur!” Sekarang ini tidak hanya diberitahukan kepada kita di tempat pertama bahwa hidup kita harus menjadi kehidupan oleh Roh, tetapi ini harus menjadi oleh Roh Kudus di dalam batin sebagai sumber mata air. Itulah kepenuhan Roh di dalam.
Kemudian segera setelah itu orang Amalek keluar melawan Israel, dan kita disadarkan bahwa bukan hanya hidup kita harus oleh Roh, dan hidup kita harus ditopang dari sorga, dan hidup kita harus menjadi kepenuhan Roh, tetapi peperangan kita harus menjadi peperangan sorgawi; sebab Musa dengan tangannya yang terangkat ke sorga, memimpin peperangan itu dari puncak bukit. Dan peperangan kita harus dipertahankan dan dilakukan dengan penuh kemenangan seperti keluar dari sorga.
Inilah jemaat yang digambarkan keluar sebagai umat sorgawi, dengan setiap sumber daya dari sorga, benar-benar terpisah dari dunia ini. Dan kita tidak akan pernah bisa masuk ke dalam pikiran dan maksud Allah sampai kita telah menyadari bahwa pertama-tama kita benar-benar keluar dari dunia dan kedua bahwa kita sepenuhnya menjalani kehidupan di dalam Roh. Kedua hal ini esensial bagi semua maksud Allah bagi orang percaya, dan bukan untuk beberapa orang percaya, tetapi untuk semua orang percaya. Ini bukanlah ajaran bagi sebagian orang yang akan memiliki apa yang disebut “kehidupan yang lebih tinggi.” Ini bukan hanya pengajaran kekudusan untuk sebuah kelompok. Ini adalah pemikiran Allah bagi semua umat-Nya, dan untuk gagal dalam pemikiran ini adalah untuk menggagalkan maksud Allah di dalam keselamatan kita itu sendiri. Keselamatan kita adalah untuk ini. Kita ditebus untuk ini. Saudara tahu seberapa sering di dalam Perjanjian Baru kegagalan Israel di padang gurun dianggap sebagai peringatan bagi semua orang percaya bahwa, setelah ditebus dan dipanggil keluar dan setelah merasakan kehidupan dalam Roh, mereka masih bisa kehilangan semua yang Allah maksudkan dalam keselamatan mereka dan binasa di padang gurun, gagal untuk masuk ke dalam kepenuhan janji dan niat.
Hal berikutnya dalam kehidupan Roh ini adalah wahyu. Mereka datang ke Gunung dan di sana mereka memiliki wahyu sorgawi: pertama wahyu Allah dan kemudian wahyu diri mereka sendiri (dan di hadirat wahyu, mereka berseru ketakutan) dan kemudian wahyu Kristus, sebab pola diberikan dari kemah dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Dan kehidupan umat Tuhan harus menjadi kehidupan wahyu sorgawi; yaitu, mata hati-mu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya; dan ada diberikan wahyu sorgawi yang agung tentang kedua hal ini yang dengannya kita memulai, mengenai Anak-Nya dan mengenai jemaat dan panggilannya dari tempat tinggi; kehidupan wahyu.
Setiap anak Allah, dalam maksud dan kehendak Allah, harus memiliki Roh Kudus di dalam sebagai Roh wahyu, sehingga mereka tidak bergantung pada khotbah dan wacana dan hal-hal lahiriah. Roh Kudus di dalam mereka mengajar, menyatakan. Itu adalah untuk kita semua. “Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain, sebab kamu sendiri tahu.” Ini adalah wahyu batin dari pikiran dan rencana kekal Allah di dalam Kristus mengenai jemaat yang harus menjadi kehidupan umat Tuhan di dalam Roh.
Kemudian datang hal berikutnya, yaitu, panggilan umat Tuhan. Perhatikan langkah-langkahnya: penebusan dari dunia dan kerajaan Iblis; penebusan bagi Allah, dikuduskan, sebagai roti tidak beragi; hidup dalam Roh dalam segala hal kepada-Nya; wahyu dari panggilan; pekerjaan, kerajaan dan imam.
Seluruh jemaat dipanggil ke dalam posisi imamat dan pelayanan imamat bagi Allah. Jemaat dipanggil untuk mewujudkan kesaksian penebusan, semua yang diartikan dari penebusan dari kuasa Iblis sampai penyempurnaan tujuan penuh Allah. Itulah penebusan, dan itulah pelayanan imamat.
Sekarang, di sini saudara datang ke sisi lain dari kitab ini. Bagian pertama dari kitab ini adalah tentang siapa Tuhan itu bagi umat-Nya. Bagian kedua dari kitab ini adalah apa umat-Nya itu bagi-Nya. Jadi saudara menemukan bahwa pada titik ini di mana saudara berpindah dari yang satu ke yang lain, ada diperkenalkan tipe budak Ibrani yang indah itu. Ia telah mengabdi selama enam tahun. Pada permulaan tahun ketujuh ia diizinkan untuk keluar sebagai orang merdeka, untuk dibebaskan, tetapi di sini ada seorang budak Ibrani yang berkata, “Aku cinta kepada tuan-ku, dan aku tidak mau keluar sebagai orang merdeka” Tuannya membawanya ke pintu atau ke tiang pintu dan menusuk telinganya dengan penusuk, dan budak itu bekerja pada tuannya untuk seumur hidup, tetapi ia bukan lagi budak hukum dan paksaan, ia sekarang adalah budak cinta. Ini bukan lagi apa yang harus ia lakukan karena tuannya membelinya. Sekarang inilah yang ia berbakti kepada; yaitu, ia berbakti kepada tuannya.
Jadi Israel telah ditebus, tetapi sampai pada titik tertentu Israel adalah umat Tuhan, melayani Tuhan, tetapi tidak dengan menaruh hati di dalamnya. Mereka mengakui bahwa Tuhan adalah Tuhan, dan Tuhan telah membebaskan mereka, tetapi saudara menemukan jalannya cukup kaku dan ada banyak keluhan tentang hal itu. Bagian kedua dari kitab ini datang masuk dengan apa yang dimaksudkan oleh umat Tuhan bagi Dia. Pada saat itu saudara memiliki pelayan Ibrani, yang berkata, “Aku telah melayani tuan-ku dalam hukum; aku berada di bawah kewajiban, tetapi aku mencintai tuan-ku, dan mulai sekarang sampai selanjutnya pelayanan-ku akan menjadi pelayanan hati-ku. Apa yang ada dalam pandangan sekarang adalah kesenangan tuanku, bukan kewajibanku kepada tuanku.” Demikianlah Tuhan menghendakinya. Ia berkata, “Aku telah setia kepadamu, dan Aku telah membeli-mu, Aku telah menebus kamu, kamu adalah milik-Ku, tetapi Aku tidak menginginkan kamu hanya atas dasar kewajiban, hanya atas dasar apa yang harus kamu lakukan, bahwa kamu adalah seorang Kristen dan, tentu saja, sebagai seorang Kristen kamu harus melakukan ini dan kamu harus melakukan itu; dan kamu tidak bole melakukan ini dan kamu tidak boleh melakukan itu; diatur sepanjang waktu oleh ‘Kamu harus’, dan ‘Kamu tidak boleh’, tanpa banyak kegembiraan dan sukacita di dalamnya. Pikiran-Ku,” kata Tuhan pada dasarnya, “adalah bahwa kamu harus menyadari bahwa Aku memiliki kepentingan, dan bahwa hati-mu harus terikat dengan kepentingan-Ku, dan kamu harus meninggalkan dasar kepentingan-mu sendiri dan datang ke dasar kepentingan-Ku, dan sepenuhnya diserahkan dari dalam hatimu kepada kepentingan-Ku.” Itulah budak Ibrani, yang berkata, “Aku cinta! Aku tidak akan – aku bisa, tetapi aku tidak akan keluar sebagai orang merdeka; aku selamanya diserahkan untuk kepentingan Tuan-ku.”
Jadi panggilan datang pada saat itu, atau segera setelah itu, dengan apa yang akan menjadi umat Tuhan, “betapa kayanya bagian-Nya bagi orang-orang kudus,” bukan apa yang bisa kita dapatkan dengan menjadi seorang Kristen, melainkan apa yang akan Tuhan dapatkan di dalam orang-orang kudus-Nya. Itulah yang menjadi hal yang mendominasi.
Ini adalah panggilan sorgawi sekarang, tetapi hanya benar-benar dipersiapkan untuk panggilan itu sekarang. Seperti yang dikatakan Paulus, “Di masa-masa yang akan datang diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah.” Panggilan yang hebat sekarang, tetapi yang lebih besar di masa yang akan datang. Kepada itulah kita dipanggil, dan rasul Paulus adalah contoh yang besar dari salah satu budak Ibrani, diserahkan kepada Tuhan-Nya dalam cinta untuk kepentingan dan tujuan Tuhan-Nya: “Tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku … aku berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah … Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya … supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia … yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya …”. Inilah orang yang diserahkan kepada Tuhan seluruhnya dan kepada segala kepentingan Tuhan dan segala pikiran Tuhan.
Ketika Tuhan mendapatkan orang-orang di atas dasar budak Ibrani maka mereka masuk ke dalam panggilan mereka yang sebenarnya. Tentu saja, dalam kasus Israel, Ia tidak mendapatkan generasi itu di sana, tetapi Ia mengatakan apa yang dipikiran-Nya. Ia menunjukkan dasar di mana Ia dapat mewujudkan tujuan-Nya, dan satu-satunya dasar di mana Ia dapat mencapai tujuan-Nya: dasar penyerahan seluruhnya kepada diri-Nya sendiri. Dan meskipun generasi itu mengecewakan Dia, namun pemikiran-Nya tetap dan terbawa kepada kita. Kita melihat apa pemikiran itu, dan ketika Ia mendapatkan sebuah umat di sana, maka penyataan persatuan antara Kristus dan jemaat-Nya sebagai suatu persekutuan imamat diperlihatkan panggilannya yang sebenarnya. Itu datang masuk dengan kemah, sebab kemah adalah satu pengaturan komprehensif dalam jenis persatuan antara Kristus dan milik-Nya dalam pelayanan imamat yang agung ini di jantung alam semesta, sehingga semua bangsa dipengaruhi dengan satu cara atau cara lain oleh kesaksian itu. Ketika itu datang masuk, Allah mulai dari pusat segala sesuatu di tempat maha kudus.
Tempat maha kudus berbicara tentang tiga hal terutama:
1. Ini adalah pusat alam semesta Allah, di mana Allah berada.
2. Ada persekutuan dengan Allah melalui karya penebusan Tuhan Yesus: “Di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu.” Dan tentang tempat maha kudus itu rasul berkata, “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia.” Ini adalah persekutuan dalam kebajikan darah Tuhan Yesus yang berharga tepat di jantung alam semesta Allah dengan diri-Nya sendiri.
3. Kehidupan sepenuhnya diatur dari pusat di mana Allah berada, “Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel.”
Seluruh kehidupan umat Tuhan harus diatur, dibentuk, diarahkan, dan dikendalikan langsung dari inti hal-hal di mana Allah adalah diri-Nya sendiri. Ini adalah tempat di mana manusia harus diam, dan Allah saja yang berbicara. Manusia tidak boleh membawa penilaian, pemikiran, gagasan atau perasaannya tentang berbagai hal; ia harus diam di hadapan Allah dan mendengarkan. Oleh karena itu, tempat maha kudus adalah tempat di mana semua makhluk diam, di mana semua aktivitas manusia berakhir, dan di mana Allah, dan hanya Allah yang berbicara. Hanya dengan demikian jemaat dapat memenuhi panggilannya, bukan dengan konseling, diskusi, dan rencananya, atau aktivitas manusia apa pun. Ini harus keluar dari diri Allah sendiri oleh Roh Kudus. Jika tujuan penuh Allah ingin dicapai, pikiran penuh Allah harus diungkapkan, harus ada keheningan di hadapan Tuhan dan mengetahui apa yang Tuhan katakan tentang berbagai hal. Itu adalah tempat maha kudus, “Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang” (Mazmur 62:5).
Tempat kudus adalah hasil langsungnya, di dalam cara yang aktif, dari tempat maha kudus. Sekarang kita pindah kepada kehidupan sehari-hari dan pelayanan sehari-hari sebagai imam bagi Allah, dan keluar dari tempat maha kudus di mana semuanya berasal dari Allah. Dalam persekutuan dan pemerintahan, kita masuk ke dalam aktivitas kehidupan sehari-hari secara rohani. Dan hal pertama yang disebutkan adalah meja roti sajian, yang berbicara tentang kekuatan Kristus yang telah mati kepada dosa. Dua belas roti tidak beragi ada di atas meja itu. Kristus telah mati kepada dosa, kepada diri secara perwakilan, dan Israel dalam jumlah dua belas, dua belas suku, diwakili di sana sebagai umat yang telah mati di dalam Kristus kepada kehidupan diri, dan dari kematian persatuan dengan Kristus kepada kehidupan diri itu, ada kekuatan Kristus dalam hidup. Ada kekuatan Kristus yang telah mati kepada dosa, tidak ada ragi di sana.
Kemudian yang berikutnya adalah kaki dian emas yang merupakan kesaksian Roh Kudus dan kuasa kebangkitan Kristus. Ini semuanya bunga badam yang membentuk kaki dian itu, dan bunga badam dalam Kitab Suci selalu merupakan jenis kebangkitan. Dan minyak dalam pelita itu adalah Roh Kudus. Jadi ini adalah Roh Kudus dalam kuasa kebangkitan yang membentuk kesaksian umat Tuhan. Ini adalah kesaksian Yesus.
Apakah kita melihat sekarang dalam cara yang komprehensif ini apa yang Allah kejar, karena ini semua ditransfer kepada kita secara rohani? Tujuan-Nya adalah bahwa di jantung alam semesta-Nya untuk selama-lamanya akan ada suatu umat yang bersatu dengan Anak-Nya, yang mengungkapkan pikiran-pikiran kekal-Nya, dan memenuhi pelayanan sorgawi yang agung; sementara itu belajar Kristus dan belajar apa artinya itu untuk menjalani kehidupan sorgawi bahkan di bumi ini dengan cara ditopang oleh sumber-sumber sorgawi, dan berjalan dan memiliki kehidupan mereka di dalam Roh.
Semoga Tuhan membuat semuanya itu menjadi jelas hidup bagi kita.
Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.