oleh
T. Austin-Sparks
Diedit dan disediakan oleh Golden Candlestick Trust. Judul asli: "Coming into the Fulness of Christ". (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)
Bacaan: 1 Tawarikh 15:1-15, 27; Keluaran 32:25-29; Ulangan 33:8, 9; 10:8, 9.
Kita telah sibuk, akhir-akhir ini, dengan hal-hal yang ada di dalam Kitab Suci tentang tabut Allah. Kami telah berusaha untuk mengatakan apa yang kami yakini sebagai kebenaran tentang semua ini, bahwa apa yang ada di sini dalam kaitannya dengan tabut Allah memiliki pesan yang sangat jelas dan pasti untuk zaman kita, sejauh mana tabut Allah itu adalah jenis Tuhan Yesus dari Perjanjian Lama – Tuhan Yesus dalam arti yang sangat spesial dan penuh: pusat dan jumlah kehidupan umat Allah dalam hubungannya dengan Allah.
Kehidupan mereka, seperti yang kita ketahui, sangat diatur oleh tabut Allah itu. Hubungan mereka dengan Tuhan sangat pastinya diatur oleh tabut Allah itu dan sejarahnya, dan perjalanan-nya sangat besarnya berarti kekuasaan atau kelemahan dan kekalahan umat Tuhan. Ketika tabut itu berada di tempatnya dan mereka secara benar terkait dengannya, maka mereka berada dalam kekuasaan dan tidak ada bangsa atau umat lain yang bisa berdiri di hadapan mereka. Ketika tabut itu tidak berada di tempatnya, atau ketika mereka tidak memiliki hubungan atau penyesuaian yang benar kepada tabut itu, maka sejarah mereka adalah satu dari kelemahan, kekalahan, kegagalan dan tragedi.
Kami telah mengatakan bahwa itu adalah titik fokus perhatian dan minat Allah. Di sanalah pada tabut itu, bahwa mata Ilahi beristirahat, dan di situlah bahwa kecemburuan Ilahi terlihat ketika kerub menaunginya – lambang-lambang perwalian dari apa yang secara khususnya bernilai bagi Allah – dan untuk menyentuh objek utama itu dengan tingkat pelanggaran sekecil apa pun dari peraturan-peraturan dan resep Ilahi berarti penghakiman dan kematian yang segera. Dan kita telah melihat itu pada tiga kejadian luar biasa yang terjadi. Orang Filistin melihat ke dalamnya dan terbunuh, orang Bet-Semes melihat ke dalamnya dan terbunuh, Uza mengulurkan tangannya kepada tabut itu dan mati di sana di hadapan Tuhan. Sehingga tabut itu mewakili Tuhan Yesus dalam kebesaran-Nya dan kemuliaan-Nya seperti yang terlihat oleh mata Allah, dan tidak semata-mata seperti yang diperkirakan oleh manusia, tetapi menurut perkiraan Allah tentang Dia.
Sekarang, untuk melihatnya dengan sedikit lebih dekat dengan cara menganalisa dan meringkas makna rohaninya. Kami telah mengatakan bahwa tabut itu mewakili kepenuhan Kristus sebagai yang di tengah-tengah umat Tuhan. Itulah titik di mana kita dapat memulai. Kepenuhan Kristus berkaitan dengan kita. Itulah hal yang kami minati, itulah hal yang benar-benar kami pedulikan; kepenuhan Kristus adalah hal yang sangat vital bagi hati kita. Kita ingin mencapai kepenuhan Kristus di dalam hidup kita sejauh mana hal itu mungkin bagi kita di sini. Kami bersikeras pada itu. Saya berharap bahwa kita digerakkan oleh roh yang sama dengan roh yang menggerakkan rasul untuk menjangkau keluar supaya ia dapat “ … memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.”
Kemudian, tabut ini memiliki sesuatu untuk dikatakan kepada kita tentang kepenuhan Kristus, bukan hanya dalam komposisinya, di mana Allah begitu jelas berkomitmen kepada-Nya dalam salutan emas, tidak hanya Manusia Kristus Yesus seperti yang terlihat di kayu penaga, tetapi Allah bergabung dengan Manusia itu, menjadikan-Nya Allah-Manusia dalam arti di mana tidak ada orang lain yang pernah menjadi atau akan pernah ada, seorang Allah-Manusia. Tidak hanya dalam hal itu, tidak hanya dalam fakta bahwa Ia ada di sana ditetapkan sebagai Tutup Pendamaian, dan tidak ada manusia atau golongan manusia, tidak peduli klaim apa pun yang mereka buat, atau gelar apa pun yang mereka ambil, yang akan dapat berada di tempat Kristus sebagai Tutup Pendamaian. Dia, dan hanya Dia sendiri, yang adalah Tutup Pendamaian Allah: tempat di mana Allah bertemu dengan manusia berdosa dalam Darah yang telah ditumpahkan untuk menebus, untuk mengampuni, untuk menghapus dosa. Itu ada di dalam Kristus saja, tetapi di dalam isi tabut, kita melihat ciri-ciri lain dari kepenuhan Kristus.
Kita ingat bahwa hal pertama yang dimasukkan ke dalam tabut adalah hukum Allah yang tertulis di dua loh batu, pikiran Allah tertulis di atas loh-loh batu itu; dua loh batu, angka kepenuhan kesaksian. Itu disebut tabut kesaksian sebab loh-loh batu itu ada di dalamnya, loh-loh batu itu memberikannya gelar itu, mereka adalah kesaksian Tuhan, perjanjian Yahweh. Pikiran Tuhan telah dinyatakan, diungkapkan dan dituliskan di atas loh-loh batu itu. Ketika Musa, turun dari Gunung dengan loh-loh batu pertama itu, melihat apa yang telah terjadi dalam pendirian anak lembu emas dan penyembahannya oleh Israel, dipimpin oleh Harun, loh-loh batu pertama itu dilemparkan dan dipecahkan; pikiran Tuhan yang dinyatakan untuk umat itu tidak dapat diabadikan di tengah-tengah mereka. Ini tidaklah sampai dosa itu, kesalahan itu telah dihapuskan dan penghakiman telah dilakukan seperti yang kita lihat melalui orang Lewi, bahwa Tuhan memberikan wahyu kedua dari pikiran-Nya di atas dua loh-loh batu kedua, dan langsung mengatakan: “… buatlah sebuah tabut.”
Saudara lihat, pikiran Tuhan yang diungkapkan, kehendak Allah yang dinyatakan, hanya dapat diabadikan di tengah-tengah suatu umat yang telah mendapatkan dosa mereka dihakimi dan disingkirkan, dan yang telah ditangani dengan sangat pasti di sepanjang garis pemisahan kepada Tuhan. Itu adalah sebuah prinsip yang mengatur, tetapi kita akan datang kepada itu pada saat ini.
Ke dalam tabut (pertama bahtera itu, dan kemudian tabut terakhir) di sana menjadi diabadikan wahyu lengkap dan penuh dari pikiran Allah itu bagi umat-Nya untuk dispensasi itu, dan kita tahu dari Perjanjian Baru bahwa itu adalah sebuah jenis dari dispensasi yang akan datang; bukan dari hukum, tetapi dari kasih karunia. Dan tabut itu, sebagai sebuah tipe Kristus, ketika Kristus datang Ia adalah bait suci dari wahyu Allah, bahwa di dalam Dia pikiran Allah sepenuhnya dinyatakan, “… Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.” Itu adalah klaim yang sangat penting untuk dibuat, bahwa Ia adalah perwujudan pribadi dari pikiran Tuhan, bahwa di dalam Dia, Allah dinyatakan.
Setelah itu, kita diberitahu dalam Perjanjian Baru bahwa ketika Tuhan Yesus, seperti tabut, datang masuk untuk berdiam di dalam kehidupan orang percaya, maka orang percaya datang ke jalan untuk mengetahui secara batiniah pikiran penuh dan kehendak Allah. Kristus di batin mengungkapkan pikiran Allah kepada hati orang percaya. Itu adalah bagian dari kepenuhan yang merupakan warisan yang diberkati kita, bahwa kita dapat mengenal Tuhan melalui Kristus yang berdiam di dalam diri kita; bahwa hati, pikiran, dan kehendak Tuhan dapat dinyatakan di dalam kita; mungkin tidak semuanya sekaligus, tetapi kita memiliki semuanya di sana ketika kita memiliki Tuhan Yesus. Dan semakin kita bertumbuh dalam pengetahuan tentang Dia, dalam penangkapan akan Kristus, maka kita bertumbuh dalam kesatuan dengan pikiran Allah sebagaimana dinyatakan di dalam Kristus. Itu adalah bagian dari kepenuhan Kristus bagi kita.
Kemudian ada hal-hal lain di dalam tabut itu. Ada buli-buli emas berisi manna, penyediaan ajaib Allah untuk mempertahankan dan memelihara kehidupan umat-Nya di jalan padang gurun, dan itu harus dimasukkan ke dalam tabut di dalam buli-buli sebagai suatu peringatan, sebagai kesaksian kepada fakta bahwa ketika umat Allah berada di padang gurun, di mana semua metode dan sarana rezeki alami dan biasa ditolak, Tuhan menyediakan dan memelihara. Tuhan menjadi kekuatan hidup mereka dan bagian mereka untuk selama-lamanya, bahwa mereka datang untuk mengetahui secara ajaib dalam pemotongan semua yang akan muncul melalui saluran alami biasa, atau dengan usaha diri mereka sendiri, ketika semua yang dianggap mustahil oleh beberapa dispensasi Kedaulatan Ilahi, mereka tidak perlu mati atau menderita kekurangan, Tuhan menyediakan. Dan itu adalah bagian dari kesaksian yang disimpan di dalam tabut; sekali lagi menunjuk kepada Tuhan Yesus, bahwa di dalam Dia, di jalan padang gurun, ketika begitu sering sumber daya alami dan upaya manusia terbukti sangat tidak memadai, sia-sia, dan tidak mungkin menyediakan untuk dapat berjalan terus di jalan Allah, atau berjalan terus dengan Tuhan, atau menyediakan dukungan rohani itu yang kita butuhkan untuk menyelesaikan perjalanan-nya dan untuk menyelesaikan perjalanan kita untuk mencapai akhir Allah, bahwa Kristus adalah persediaan Allah untuk membawa kita tepat melalui sampai kepenuhan, sampai ke akhir. Ia adalah pemeliharaan kita, rezeki kita dan dukungan kita. Itu adalah bagian dari kepenuhan Kristus.
Dan objek lain di dalam tabut itu, seperti yang saudara ketahui, adalah tongkat Harun yang pernah bertunas, selalu berbicara tentang Hidup yang menang atas maut pada dasar yang-bertindak-sebagai-perantara, kemenangan Imamat Kristus atas maut. Tongkat-tongkat mati disimpan di tempat gelap pada malam hari, dipisahkan dari semua pengaruh kimiawi dari alam yang akan menyebabkan mereka untuk menunjukkan tanda-tanda kehidupan, dan oleh tindakan Allah, satu tongkat itu, di tempat kematian dan kegelapan dihidupkan secara instant; itu adalah Kristus: “… yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,” Anak Domba menang atas maut. Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia senantiasa hidup untuk menjadi pengantara bagi orang-orang kudus. Imamat-Nya yang hidup penuh kemenangan yang telah menaklukkan maut dan menggenapi dirinya sendiri dalam hidup tanpa maut atas nama saudara dan saya, itu adalah bagian dari kepenuhan Kristus.
Kami hanya menyebutkan hal-hal ini. Masing-masing dari mereka dapat menahan kita untuk waktu yang lama dalam kaitannya dengan kepenuhan mereka sendiri, tetapi saudara lihat semua ini dikumpulkan ke dalam tabut, ke dalam Kristus, dan berbicara tentang kebesaran dan kemuliaan-Nya, dan itu adalah kepenuhan Kristus, itu adalah kesaksian Yesus. Itu adalah kesaksian tentang apa Yesus itu; kepenuhan Kristus. Ini adalah bagi kita karena Kristus ada di dalam kita melalui kasih karunia, untuk datang ke dalam pengetahuan Tuhan yang kaya dan terus bertumbuh; penyingkapan Tuhan kepada kita di dalam Kristus.
Saya harap ini tidak datang kepada saudara sebagai beberapa hal-hal yang dikatakan belaka. Ketika kita turun ke kehidupan rohani kita sendiri, apa itu yang saudara dan saya butuhkan dan dambakan? “Oh, untuk lebih mengenal Dia!” Hanya itu saja; untuk mengenal Tuhan. Ia telah membuat semuanya mungkin oleh Tuhan Yesus yang berada di dalam.
Sekarang, bagaimana kita akan mengenal Tuhan di dalam kepenuhan yang bertumbuh, sampai kita tiba pada kepenuhan di akhir? Ini adalah melalui penerapan iman akan Tuhan Yesus, oleh penangkapan iman akan Kristus, oleh perjalanan iman dengan-Nya, oleh Roh Kudus yang mengungkapkan Kristus di dalam hati kita sebagai jalan kepenuhan pengetahuan akan Tuhan. Semua pengetahuan tentang Allah diabadikan dan diikat dengan Tuhan Yesus, dan Allah telah memberikan Dia kepada saudara dan saya. Semua dukungan dan rezeki yang saudara dan saya butuhkan untuk perjalanan berziarah kita, untuk memenuhi semua tuntutan kehidupan rohani kita, semuanya telah diberikan kepada kita di dalam Kristus.
Dengan bentuk teks bahasa Inggris kita, saya pikir kita kehilangan cukup banyak, atau gagal untuk memahami arti sebenarnya dari sebuah bagian yang cukup terkenal: “… Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” Izinkan saya mengatakannya dengan cara lain: “Allah-ku akan memenuhi segala keperluanmu di dalam Kristus Yesus menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya.” Ubahlah lagi jika saudara suka: “Sebanding dengan kekayaan dan kemuliaan-Nya, Ia akan memenuhi segala keperluanmu di dalam Kristus Yesus.” Artinya adalah bahwa semua ukuran kekayaan dan kemuliaan-Nya ada di dalam Kristus Yesus untuk segala keperluan saudara. Itulah buli-buli emas berisi manna. Apa yang saudara inginkan lebih dari itu? Kepenuhan Kristus yang berjumlahkan mengenal Tuhan Yesus dan menangkap Dia. Itu saja; ini adalah apa Kristus itu bagi kita.
Dan betapa kita berutang pada imamat dan pengantaraan-Nya yang hidup dan penuh kemenangan! Apa itu bagi kita! Ia senantiasa hidup untuk menjadi pengantara bagi kita di sana di sebelah kanan Allah. Ia menjadi pengantara bagi kita, dan Ia dapat menyempurnakan pekerjaan imamat-Nya di sana sebab maut tidak akan pernah dapat mengakhiri-nya. Ia telah menaklukkan maut, oleh karena itu Ia sanggup menyelamatkan dengan sempurna, tepat sampai akhir. Kapan itu? Di manakah itu? Diselamatkan tepat sampai akhir; Ia hidup untuk menjadi pengantara. Kepenuhan Kristus – kepenuhan Allah – di dalam Kristus untuk kita. Itu adalah kesaksian Yesus. Itu adalah tabut Tuhan, tabut kesaksian. Hidup menang atas maut – di dalam Kristus – kuasa, kekuatan, energi manna sorgawi. Dan sementara kita mungkin pingsan di jalan padang gurun dan menjadi lemah di tengah-tengah musuh kita, itu berbicara, menjunjung tinggi, menopang, memperkuat, dan menjadi energi dan kekuatan untuk derap langkah maju yang penuh kemenangan. Itu adalah kepenuhan-Nya. Ini adalah untuk kita.
Perhatikanlah bahwa hal yang paling menonjol dalam bacaan kita pada malam hari ini adalah tempat orang Lewi di dalam hal ini: “Janganlah ada yang mengangkat tabut Allah selain dari orang Lewi,” itulah Firman-nya. Menurut peraturan-peraturan, hanya orang Lewi yang dapat mengangkat tabut. Kegagalan Daud dan hal mengerikan yang terjadi ketika ia menguji untuk membawa tabut dari Kirjat-Yearim, adalah karena tanpa-doa dan ketidak-pedulian terhadap Firman Allah, atau pengabaian akan Firman Allah. Tanpa-doa dan pengabaian akan Firman Allah menyebabkan penangkapan, kematian, dan penundaan yang lama. Saudara mendapatkannya dinyatakan dalam satu bagian di sini: “… sebab kita tidak meminta petunjuk-Nya seperti seharusnya.” “Kita tidak meminta petunjuk-Nya…”; itu adalah tanpa-doa. “Seperti seharusnya”; itu adalah pengabaian akan Firman Allah. Saya senang bahwa Daud mengatakan itu; ia telah menemukan di mana kelemahannya, di mana segala masalahnya berada. Ia telah didisiplinkan oleh Allah dan, seperti seorang anak yang telah dihajar, ia telah datang untuk melihat dan jadi sekarang ia bertindak sesuai dengan seperti seharusnya.
Apa peraturannya? “Janganlah ada yang mengangkat tabut Allah selain dari orang Lewi.” Itu adalah peraturan Bilangan 3; hanya orang Lewi. Apakah mereka itu? Mereka diperkenalkan kepada kita dalam bagian itu di Keluaran. Ketika Israel, yang disesatkan oleh Harun, mendirikan anak lembu itu dan tertangkap oleh tipu muslihat iblis itu, ilah zaman ini, untuk menarik penyembahan dari Tuhan, maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: “Siapa yang memihak kepada Tuhan, datanglah kepadaku,” dan semua orang Lewi, seluruh bani Lewi berkumpul kepadanya. Dan kemudian dalam mengacu pada hal itu dalam Ulangan 33:8, 9, kata-kata aneh itu datang dari bibir Musa, sulit dimengerti jika saudara tidak melihat hubungannya: “Tentang Lewi ia berkata: “Biarlah Tumim dan Urim-Mu menjadi kepunyaan orang yang Kau-kasihi, yang telah Kau-coba di Masa, dengan siapa Engkau berbantah dekat mata air Meriba; yang berkata tentang ayahnya dan tentang ibunya: aku tidak mengindahkan mereka; ia yang tidak mau kenal saudara-saudaranya dan acuh tak acuh terhadap anak-anaknya. Sebab orang-orang Lewi itu berpegang pada firman-Mu dan menjaga perjanjian-Mu.” Itu hanya berarti bahwa hubungan alami, ketika mereka memotong kesetiaan kepada Allah, diabaikan. Bani Lewi bersikap terhadap orang tua mereka dan saudara-saudara mereka, dan anak-anak mereka sendiri, bahwa hubungan-hubungan alami itu sejauh mana mereka bertentangan dengan Allah, tidak akan mempengaruhi mereka. Kasih sayang alami, keterikatan alami, hal yang secara alami menarik bagi hati kita, yang akan menjadikan kita budak mereka, hal-hal itu yang secara alami mungkin sangat kita sukai, sangat berharga bagi kita, sejauh mana hal-hal itu tidak sesuai dengan kehendak Allah, maka kita kesampingkan mereka, kita anggap mereka tidak ada.
Oh, di sini adalah kata yang mencari. Apakah saudara menginginkan kepenuhan Kristus? Apakah saudara ingin mengenal Dia dengan lebih baik lagi, hari demi hari? Apakah saudara ingin tahu hidup kebangkitan-Nya? Apakah saudara ingin tahu nilai pekerjaan-Nya bagi saudara di hadirat Allah? Apakah saudara ingin mengetahui dukungan dan rezeki-Nya yang luar biasa? Apakah saudara ingin mengetahui kepenuhan Kristus? Itulah jalannya. “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.” Oh ya, itu mungkin berarti bahwa sesuatu dalam hubungan sukarela saudara yang akan menahan saudara dari berjalan sepenuhnya dengan Tuhan, harus pergi ke pedang.
“Janganlah ada yang mengangkat tabut Allah selain dari orang Lewi.” Mereka adalah orang-orang yang, tanpa kompromi atau reservasi atau pertimbangan untuk kepentingan alamiah mereka sendiri, bahkan untuk kasih sayang hati mereka sendiri, akan menempatkan diri mereka sendiri kepada sisi Tuhan sepenuhnya. Mereka akan menjadi bagi Tuhan sampai tetes terakhir, dan jika ada sesuatu yang berharga muncul di sini di bumi, di alam alami, yang akan menarik mereka menjauh dari Tuhan, maka pedang diterapkan pada itu dan mata ditutup kepada keberhargaannya jika keberhargaan itu berarti pembatasan pengabdian kepada Tuhan. Bagi mereka, keberhargaan yang lebih besar, keberhargaan Kristus, telah mengambil tempat segala hal-hal lainnya, betapapun disayangi-nya mereka itu di bumi ini.
Mereka mengatakan dalam tindakan mereka, bahkan kepada ayah dan ibu kandung mereka: “Aku tidak mengenal-mu”; kepada saudara-saudara dan anak-anak mereka sendiri: “Aku tidak mengenal kamu.” Ini adalah ilustrasi Perjanjian Lama tentang prinsip-prinsip rohani Perjanjian Baru, bahwa mereka yang akan datang ke dalam kepenuhan kesaksian Tuhan Yesus, untuk mengetahui kepenuhan Kristus, harus berada di atas dasar orang-orang Lewi: sepenuhnya, seluruhnya untuk Tuhan.
Oh, izinkan saya memohon kepada saudara untuk mempertimbangkan segala sesuatu dalam terang kepenuhan Kristus. Itulah tujuan keberadaan saudara. Itulah sebabnya Allah telah membawa saudara ke dalam dunia ini. Sebab, Allah telah mengenal saudara sebelum dunia ada. Sebab, Ia memiliki mata-Nya tertuju kepada saudara dari kekekalan. Kehendak Allah bagi saudara adalah bahwa saudara pada akhirnya harus datang tepat ke dalam kepenuhan Anak-Nya, dan bahwa kepenuhan Anak-Nya harus ada di dalam saudara, dan diperlihatkan melalui saudara di sepanjang zaman untuk selama-lamanya. Untuk gagal akan itu, untuk kurang dari itu, berarti telah kehilangan tujuan dari keberadaan kita itu sendiri, namun kita mungkin – karena beberapa asosiasi sentimental, beberapa kasih bumi dari karakter bersifat sukarela, beberapa hubungan, sesuatu yang kita sayangi di sini – merisikokan untuk kehilangan itu. Jangan ambil risiko itu. Ini mungkin Tuhan sedang menantang saudara dan berkata: “Siapakah yang memihak kepada Tuhan?” Inilah ujiannya. Apakah saudara memihak kepada Tuhan? Sejauh mana ini bukanlah sikap dan prosedur saudara, sejauh mana ada beberapa hal lain yang menarik saudara dari pengabdian dan pentahbisan penuh kepada Tuhan, saudara berada di pihak musuh Tuhan, saudara berada di pihak anak lembu tuangan.
Oh, semoga saudara mencari kasih karunia untuk mengambil pedang, agar saudara dapat turun di hadapan Tuhan dan berkata: “Idola tersayang yang ku-kenal, apa pun idola itu, Bantulah aku untuk merobeknya dari takhta-Mu, Dan hanya menyembah Engkau.” “Janganlah ada yang mengangkat tabut Allah selain dari orang Lewi.” Apakah kasih sayang manusia atau objek keinginan itu, yang mengambil tempat penuh Tuhan?
Sekarang, Tuhan telah berfirman. Ada banyak tragedi-tragedi mengerikan yang berserakan di sepanjang jalan sejarah sebab tantangan seperti ini disajikan, dan tidak diterima dan tidak diikuti. Banyak laki-laki muda yang telah kehilangan kehidupan rohaninya, yang telah hancur, kehilangan panggilan yang Allah miliki untuknya, panggilan hidup yang besar, dan bahkan kehilangan sukacita dan kepuasan dalam hal-hal yang ia pegang daripada menerima semua kehendak Allah, dengan membiarkan beberapa hubungan kasih sayang manusia dari karakter yang bersifat sukarela untuk mengambil tempat Tuhan di dalam hidupnya. Banyak perempuan-perempuan muda telah melakukan itu, dan ini selalu argumentasi lama yang sama, jawaban lama yang sama: “Oh, tetapi ini untuk memenangkan yang lain itu untuk Tuhan.” Saudara pergi setengah jalan dengan mereka agar mereka bisa ikut setengah jalan dengan saudara, dan saudara berharap untuk memenangkan mereka untuk Tuhan. Janganlah saudara tertipu oleh iblis jika ada orang yang demikian seperti itu di sini. Iblis telah membodohi banyak orang dengan cara itu sehingga ia mengalami kerugian kekal. Firman Allah ada di sana. Daud memiliki Firman Allah, dan ia tidak meminta petunjuk-Nya seperti seharusnya, dengan hasil yang paling mengerikan dan tragis. Saudara memilikinya: “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.”
Firman Allah ada di sana, bahwa bagi saudara, berapa pun biayanya, ini adalah kehendak Tuhan sampai ke puncak, dan saudara dapat meninggalkan sisanya dengan Tuhan, Tuhan akan menjaga sisanya. Ia mungkin memberi saudara kembali apa yang saudara serahkan kepada-Nya (tetapi jangan lakukan itu dengan pikiran itu di dalam benak saudara) atau Ia mungkin memberi saudara sesuatu yang jauh lebih berharga. Intinya adalah: “Siapakah yang memihak kepada Tuhan?” dan siapakah yang akan mengambil pedang untuk memutuskan dan membunuh, sejauh mana mereka bersangkutan, semua itu yang ada di arah lain selain kehendak Allah yang dinyatakan? “Janganlah ada yang mengangkat tabut Allah selain dari orang Lewi”; hanya mereka yang akan datang ke dalam kepenuhan Kristus, hanya mereka yang akan mengetahui di dalam hati mereka sendiri kesaksian Yesus, dan kebesaran dan kemuliaan Kristus.
Tuhan berbicara tentang ini dengan sangat mendalam.
Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.